NALARNESIA.COM – Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo, mengungkapkan bahwa Bank Indonesia (BI) akan menyediakan dana insentif likuiditas sebesar Rp130 triliun guna mendukung pembiayaan program 3 juta rumah.
“Bank Indonesia saya dengar, saya kira dari kawan-kawan kementerian sudah tahu, Bank Indonesia bersedia untuk menyediakan Rp130 triliun untuk mendukung sektor perumahan,” ujar Hashim dalam acara CNBC Indonesia Economic Outlook 2025 di Jakarta, Rabu.
Ia juga menegaskan bahwa pendanaan program ini bersumber dari dalam negeri. Menurutnya, Indonesia memiliki kapasitas keuangan yang cukup untuk merealisasikan pembangunan 3 juta rumah setiap tahunnya.
Selain pendanaan dalam negeri, Hashim juga menyebut bahwa sejumlah investor asing menunjukkan ketertarikan untuk berkontribusi dalam pembiayaan sektor perumahan ini. Beberapa negara yang telah menyatakan kesediaannya antara lain India, Singapura, dan Turki.
“Investor banyak, India bersedia, Singapura bersedia, Turki, saya sudah baru dapet proposal dari Turki. Banyak yang bersedia untuk memberikan modal untuk membiayai. So the demand is there, the supply is there,” tuturnya.
Sebelumnya, BI telah meningkatkan insentif kebijakan likuiditas makroprudensial (KLM) bagi perbankan secara bertahap, dari Rp23,19 triliun menjadi Rp80 triliun, guna mendukung pembiayaan sektor perumahan. Selain itu, BI juga akan berkontribusi melalui pembelian Surat Berharga Negara (SBN) perumahan di pasar sekunder, di mana dana yang diperoleh nantinya akan dialokasikan untuk membiayai program ini.***