Modal Asing Masuk Rp2,36 Triliun di Pekan Keempat April, BI Tegaskan Dukungan terhadap Stabilitas Ekonomi

Avatar
Karyawati menunjukkan mata uang Yuan di salah satu tempat penukaran valuta asing di Jakarta. ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/aww.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa keuangan dalam negeri mencatat net inflow atau arus masuk bersih senilai Rp2,36 triliun pada periode 21–24 April 2025.

Menurut keterangan resmi dari Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, pada Jumat di Jakarta, aliran dana tersebut didominasi oleh investasi asing ke Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp11,13 triliun.

banner 225x100

Namun demikian, terdapat tekanan arus keluar (outflow) dari saham dan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), masing-masing sebesar Rp1,33 triliun dan Rp7,44 triliun, sehingga nilai total bersih yang masuk ke pasar keuangan domestik menjadi Rp2,36 triliun.

BACA JUGA: Bank DKI Dukung Inovasi QRIS Tap NFC Bank Indonesia melalui JakOne Mobile

Secara akumulatif sejak awal 2025 hingga 24 April, arus masuk ke pasar SBN tercatat mencapai Rp18,50 triliun. Sebaliknya, pasar saham mencatat pelepasan hingga Rp48,79 triliun dan SRBI sebesar Rp12,64 triliun.

Dari sisi indikator risiko investasi, premi credit default swap (CDS) Indonesia untuk tenor lima tahun mengalami penurunan dari 104,87 basis poin (bps) pada 18 April menjadi 98,96 bps per 24 April 2025, mencerminkan penurunan risiko investasi.

Sementara itu, nilai tukar rupiah mengalami sedikit penguatan ke posisi Rp16.800 per dolar saat pembukaan perdagangan Jumat (25/4), dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp16.865 per dolar pada Kamis (24/4). Indeks dolar (DXY), yang merepresentasikan kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama dunia, menguat ke angka 99,38 pada hari yang sama.

BACA JUGA: Konsisten Implementasi Program Pemberdayaan Usaha Kecil, Bank DKI Menerima Apresiasi dari Bank Indonesia

Imbal hasil SBN bertenor 10 tahun juga mencatat penurunan ke level 6,91 persen pada Jumat pagi, dari 6,93 persen pada akhir perdagangan Kamis. Sedangkan yield pemerintah AS (US Treasury Note) untuk tenor serupa tercatat di angka 4,315 persen.

“Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ,” kata Ramdan.***

Leave a Reply