NALARNESIA.COM – Menjelang puncak pelaksanaan ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jamaah calon haji asal Indonesia diimbau untuk menjaga kondisi tubuh dan mempersiapkan segala perlengkapan penting sejak malam sebelumnya.
Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Arfi Hatim, mengingatkan jamaah agar cukup beristirahat dan mengonsumsi makanan bergizi guna menjaga kebugaran selama menjalani puncak haji.
“Pastikan stamina tetap terjaga, cukup istirahat, dan makan makanan sehat yang telah disediakan,” ujarnya di Makkah, Arab Saudi, Sabtu.
BACA JUGA: PPIH Bandara Madinah Siapkan Layanan Optimal untuk Kedatangan Calon Haji Indonesia pada 2 Mei 2025
Ia menuturkan bahwa jamaah telah mulai diberangkatkan ke Arafah sejak 8 Zulhijah atau Rabu (4/5). Oleh karena itu, Arfi menyarankan jamaah menyiapkan perlengkapan yang diperlukan jauh hari sebelumnya, seperti pakaian ihram, identitas (kartu nusuk), obat-obatan pribadi, masker, pelindung panas, buku doa, Al-Qur'an, serta alat komunikasi seperti ponsel dan pengisi daya portabel.
Lebih lanjut, ia mengimbau agar jamaah tetap tenang dan mengikuti instruksi petugas kloter maupun sektor karena proses pemberangkatan ke Armuzna dilakukan secara bertahap.
Jamaah juga disarankan membawa bekal berupa air minum dan camilan ringan untuk mengantisipasi kebutuhan selama perjalanan.
“Petugas akan terus mendampingi jamaah agar mereka bisa menjalani ibadah dengan tenang dan khusyuk,” kata Arfi.
BACA JUGA: Kemenag Pastikan Seluruh Layanan Haji 2025 Siap, dari Akomodasi hingga Konsumsi
Ia pun mengajak seluruh jamaah untuk menyambut momen puncak haji dengan hati yang tenang dan penuh keikhlasan.
“Semoga semua amal diterima Allah, dan kita mendapat predikat haji yang mabrur,” tambahnya.
Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar sebelumnya juga telah mengingatkan agar jamaah memusatkan perhatian pada pelaksanaan inti ibadah haji, terutama wukuf di Arafah. Ia menegaskan pentingnya memprioritaskan kewajiban dibandingkan amalan sunah.
“Kami selalu mengingatkan, fokus utama jamaah adalah menyelesaikan ibadah haji dengan baik. Jangan sampai mengejar sunah namun justru lalai pada hal yang wajib,” tuturnya.
BACA JUGA: Kemenkes Kirim 188 Tenaga Kesehatan Layani Jamaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan haji sangat bergantung pada kesiapan jamaah, baik dari aspek pemahaman ibadah maupun kondisi fisik. Menurutnya, pelayanan kepada jamaah mencakup aspek logistik hingga pembinaan spiritual.
“Pelayanan yang baik bukan hanya soal makanan, hotel, atau transportasi. Yang paling penting adalah pelaksanaan rukun dan syarat haji. Jika itu tidak terpenuhi, ibadah hajinya bisa tidak sah,” tegasnya.***