Ormas Keagamaan dan Mantan Presiden Dilibatkan dalam Pengawasan BPI Danantara

Avatar
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi saat menghadiri peluncuran Danantara di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (24/1/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati/aa.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, , menyatakan bahwa organisasi masyarakat () keagamaan serta mantan Presiden Republik Indonesia akan terlibat dalam peran penasihat dan pengawas Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI ).

Saat tiba di Jakarta pada Senin, Hasan memberikan tanggapan singkat ketika ditanya mengenai peran keagamaan dalam pengawasan .

banner 225x100

“Mungkin di penasihat ya,” ujar Hasan saat menghadiri peluncuran di halaman tengah Istana Kepresidenan.

Terkait kemungkinan mantan Presiden RI menjadi dewan penasihat, Hasan menyebutkan bahwa hal tersebut merupakan gagasan dari Presiden Subianto.

BACA JUGA: Presiden Prabowo, SBY, dan Jokowi Hadir Bersama dalam Peluncuran Danantara

“Ide Presiden kan seperti itu. Mungkin untuk di penasihat,” kata Hasan.

Meskipun tidak merinci siapa saja mantan Presiden yang akan menduduki posisi tersebut, Hasan menjelaskan bahwa pelibatan mereka bertujuan untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi dalam pengelolaan sovereign wealth fund (SWF) milik Indonesia ini.

Menurutnya, prinsip tata kelola yang baik dalam Santiago Principle menjadi landasan utama dalam pelibatan tokoh-tokoh bangsa tersebut.

“Untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi yang luar biasa itu, agar bisa juga comply dengan Santiago Principle maka dibutuhkan orang-orang yang berintegritas tinggi, tokoh-tokoh bangsa, sebagai bagian dari penasihat lembaga ini,” tutur Hasan.

Sebelumnya, Presiden Subianto telah meminta mantan Presiden Indonesia serta pimpinan organisasi agama untuk turut mengawasi pengelolaan dana kekayaan negara melalui BPI Danantara.

BACA JUGA: Ekonom UGM: Danantara Berpotensi Perkuat Tata Kelola Aset Negara Secara Transparan

“Danantara adalah kekuatan energi masa depan dan ini harus kita jaga bersama. Karena itu, saya minta semua Presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di dana ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah, pimpinan mungkin dari KWI dan sebagian lain-lain ikut juga membantu mengawasi,” ujar dalam peringatan HUT Ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Jawa Barat, pekan lalu.***

Leave a Reply