Prabowo Hormati Kebijakan Tarif AS, Tegaskan Indonesia Akan Berdikari

Avatar
Presiden Prabowo Subianto menghadiri acara peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (23/4/2025). ANTARA/HO-BPMI Sekretariat Presiden.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa dirinya menghormati kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump, namun ia meyakini Indonesia tetap mampu berdiri di atas kaki sendiri dan tidak tergantung pada pihak luar.

Dalam sambutannya saat peluncuran Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Indonesia akan terus berunding namun juga memperkuat kemandirian, termasuk dalam hal ketahanan pangan.

banner 225x100

“Kita dihantam tarif berapa pun, kita akan berunding dan negosiasi. Kita hormati. Tetapi, kita percaya kepada kekuatan kita sendiri. Kalaupun mereka tidak membuka pasar mereka kepada kita, kita akan survive, kita akan tambah kuat, kita akan berdiri di atas kaki kita sendiri,” ucap Prabowo.

Ia juga menyampaikan optimismenya bahwa Indonesia mampu mengembangkan kekuatan nasional di berbagai bidang, termasuk dalam mencapai swasembada pangan dan membangun lumbung-lumbung pangan di dalam negeri.

BACA JUGA: Harvard Gugat Pemerintahan Trump atas Pembekuan Dana Federal yang Dinilai Langgar Hukum

“Kita tidak akan pernah menyerah. Kita tidak akan berlutut. Kita tidak akan pernah mengemis. Kita tidak akan pernah minta-minta (belas) kasihan orang lain. Tidak perlu dikasihani! Bangsa Indonesia tidak perlu dikasihani,” lanjutnya.

Kebijakan yang dikeluarkan oleh Pemerintah menetapkan tarif dasar impor sebesar 10 persen untuk seluruh negara, serta tarif resiprokal sebesar 32 persen terhadap sejumlah negara, termasuk Indonesia. Namun demikian, saat ini pemerintah masih memberlakukan moratorium pengenaan tarif resiprokal tersebut selama 90 hari.

Pemerintah Indonesia pun telah mengirimkan tim negosiasi yang dipimpin oleh Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk melakukan perundingan di Washington D.C. Dalam kunjungan itu, Airlangga bertemu dengan Perdagangan AS Howard Lutnick dan Kepala Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) Jamieson Greer.

Delegasi dari kedua negara sepakat untuk melakukan pembahasan intensif selama 60 hari sejak Minggu, 20 April. Topik pembahasan meliputi izin impor, perdagangan digital, bea atas transmisi elektronik (CDET), pemeriksaan pra-pengapalan, kewajiban penggunaan surveyor, tingkat komponen dalam negeri (TKDN), hingga implementasi tarif resiprokal dan peningkatan akses pasar antar kedua negara.

BACA JUGA: Trump Sebut Microsoft Tertarik Akuisisi TikTok untuk Hindari Pelarangan

Dalam keterangannya di Washington D.C. pada Jumat, 18 April, Airlangga menyampaikan beberapa penawaran dari Indonesia kepada AS.

“Indonesia juga berencana untuk membeli produk agrikultur, antara lain gandum, kacang kedelai, kacang kedelai, dan Indonesia juga akan meningkatkan pembelian barang-barang modal dari Amerika,” ujarnya.

Airlangga juga menyebutkan bahwa Indonesia bersedia membeli LPG, bensin, dan minyak mentah dari .

Indonesia merupakan salah satu dari beberapa negara yang mendapatkan kesempatan untuk melakukan negosiasi mengenai tarif resiprokal dengan . Negara lain yang juga terlibat dalam negosiasi serupa adalah Vietnam, , dan .***

Leave a Reply