NALARNESIA.COM – Taryana (45), salah satu korban selamat dari insiden longsor di Gunung Kuda, Cirebon, Jawa Barat, membagikan kisah dramatisnya saat bertahan hidup dalam material longsoran. Pria asal Indramayu ini selamat setelah berlindung di dalam kabin truk pengangkut batu saat peristiwa terjadi pada Jumat (30/5) siang.
Saat itu, Taryana tengah melakukan aktivitas bongkar muat batu menggunakan alat berat di kawasan tambang galian C. Ketika melihat batu besar mulai bergeser dari atas bukit, ia segera menyelamatkan diri dengan masuk ke dalam truk.
“Saya baru muat tiga bucket. Pas lihat ke atas, batu besar mulai gerak. Saya langsung masuk ke truk,” ujarnya saat ditemui di Posko SAR Gunung Kuda pada Sabtu.
Tak lama setelah ia masuk ke kabin, longsoran material datang dan menimbun truk sepenuhnya. Ia pun terjebak di dalam ruang sempit kabin selama kurang lebih 30 menit.
BACA JUGA: Dua Korban Longsor di Trenggalek Berhasil Ditemukan Tim SAR
Dalam kondisi gelap dan terhimpit, ia sempat dilanda kepanikan, tetapi beruntung ponselnya masih aktif. “Ponsel saya saat itu masih nyala. Saya langsung telepon teman, minta tolong. Saya bilang masih hidup, kejepit,” ucapnya.
Upaya penyelamatan berjalan penuh tantangan karena alat dongkrak yang dibawa tim penyelamat tidak bisa digunakan untuk membebaskannya. Petugas akhirnya memakai pipa besi untuk membengkokkan setir truk agar Taryana dapat keluar dari kabin.
“Setelah setir dibengkokkan, saya bisa keluar. Alhamdulillah selamat. Cuma tangan sedikit nyeri,” tuturnya bersyukur.
Ia juga menyampaikan bahwa sebelum longsor terjadi, terdapat sekitar 20 orang di area tersebut, sebagian besar adalah pekerja tambang dan sopir truk. Ia turut melihat beberapa kendaraan lain yang juga tertimbun, termasuk satu yang membawa keluarga pekerja dan diketahui meninggal dunia.
Sementara itu, Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M. Yusron, melaporkan bahwa sejauh ini 14 korban meninggal dunia akibat tertimbun material longsoran di lokasi. “Pagi ini kami lanjutkan proses evakuasi. Ada enam truk, satu ekskavator, dan 400 personel gabungan diterjunkan,” katanya.
Yusron menambahkan bahwa potensi longsor susulan masih cukup tinggi, sehingga proses pencarian korban dilakukan dengan pengamanan ketat dan mengikuti standar prosedur yang berlaku. Ia menjelaskan, proses evakuasi dibagi ke dalam dua sektor, yakni sisi timur dan barat, sesuai dengan lokasi perkiraan korban tertimbun.
“Evakuasi dilakukan dengan hati-hati. Setiap langkah diawali peninjauan bersama ESDM dan Basarnas agar personel tetap berada di zona aman,” tandasnya.***