NALARNESIA.COM – Bupati Bogor Rudy Susmanto memimpin langsung rapat bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah serta meninjau lokasi terdampak pada Selasa dini hari sebagai bagian dari strategi percepatan penanganan banjir dan tanah longsor di wilayah timur Kabupaten Bogor.
Rudy menekankan pentingnya percepatan normalisasi saluran air untuk mencegah bencana susulan.
Rudy juga menegaskan komitmen Pemkab Bogor dalam mempercepat proses pemulihan bagi warga terdampak.
“Langkah ini sebagai bukti keseriusan dalam mempercepat penanganan dan pemulihan pasca-bencana,” kata Rudi.
Banjir dan longsor melanda Kabupaten Bogor sejak Minggu, 6 Juli 2025 malam akibat hujan deras, dan telah memengaruhi 18 dari 40 kecamatan.
Terkini, Senin, 7 Juli 2025 malam, banjir merendam wilayah Klapanunggal, Jonggol, dan Cileungsi, mengakibatkan 1.312 warga mengungsi dan mengganggu operasional RS Permata Jonggol.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat menjelaskan banjir terjadi akibat luapan Kali Cibarengkok dan Kali Cikarang.
Desa Cikahuripan di Klapanunggal menjadi lokasi paling parah, dengan 1.300 rumah terdampak dan 1.312 jiwa mengungsi ke delapan titik, seperti kantor desa, masjid, dan rumah warga.
Di Blok A sampai Z Desa Cikahuripan, 230 rumah kembali tergenang hingga 120 cm. Seorang warga sakit dievakuasi ke puskesmas dan sebagian lainnya mengungsi ke Masjid Jami Al-Hikmah.
Sementara itu, lantai satu RS Permata Jonggol tergenang air setinggi 20 cm, memaksa pemindahan 16 pasien ke lantai dua.
Halaman dan parkiran rumah sakit juga tergenang hingga 70 cm, menutup sebagian Jalan Raya Jonggol–Cileungsi.
Di Desa Jatisari, Kecamatan Cileungsi, sekitar 50 rumah terdampak banjir dan 170 jiwa dari 50 KK mengungsi ke aula komplek dan rumah tetangga.
Ade menyebutkan genangan air mulai surut sejak dini hari menjadi 20–30 cm di sejumlah lokasi.
BPBD bersama TNI, Polri, perangkat desa, Dinas Sosial, dan relawan telah melakukan evakuasi, pembersihan lumpur, serta distribusi bantuan logistik darurat.
Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bencana lanjutan, terutama di wilayah yang kerap terdampak banjir akibat luapan sungai.***