NALARNESIA.COM – Banjir yang terjadi di wilayah timur Kabupaten Bogor pada Senin, 7 Juli 2025 malam memaksa evakuasi 16 pasien di Rumah Sakit Permata Jonggol dan menyebabkan 1.312 warga mengungsi dari permukiman terdampak.
Kepala BPBD Kabupaten Bogor, Ade Hasrat, menyebut banjir dipicu hujan deras berkepanjangan yang membuat Kali Cibarengkok dan Kali Cikarang meluap di sejumlah titik.
Tiga kecamatan terdampak, yakni Klapanunggal, Jonggol, dan Cileungsi, dengan Desa Cikahuripan di Klapanunggal sebagai wilayah terdampak terparah.
Di desa ini, sekitar 1.300 rumah terendam dan seluruh warga terdampak mengungsi ke delapan lokasi, termasuk Kantor Desa, Masjid As-Saad, dan rumah warga, dengan ketinggian air mencapai 50 hingga 100 cm.
Di Blok A hingga Z Desa Cikahuripan, banjir kembali merendam 230 rumah hingga setinggi 120 cm. Seorang warga yang sakit telah dievakuasi ke puskesmas, dan sebagian lainnya mengungsi ke Masjid Jami Al-Hikmah.
Sementara itu, RS Permata Jonggol mengalami gangguan layanan karena lantai satu tergenang air setinggi 20 cm, mengharuskan evakuasi 16 pasien ke lantai atas, serta air setinggi 70 cm membanjiri halaman dan parkiran rumah sakit hingga menutup sebagian Jalan Raya Jonggol–Cileungsi.
Di Desa Jatisari, Kecamatan Cileungsi, sekitar 50 rumah di Blok B1, B3, dan B4 terdampak, menyebabkan 170 jiwa dari 50 kepala keluarga mengungsi ke aula dan rumah tetangga.
BACA JUGA: 23 Desa di Kabupaten Bekasi Terendam Banjir, Ribuan Warga Terdampak
Ade menyampaikan bahwa genangan mulai surut sejak dini hari, dengan ketinggian air menyusut menjadi 20 hingga 30 cm di beberapa titik.
BPBD bersama TNI, Polri, Dinas Sosial, perangkat desa, dan relawan telah melakukan kaji cepat, evakuasi, pembersihan lumpur, dan penyaluran bantuan logistik. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, terutama di wilayah yang sering dilanda luapan sungai.***