NALARNESIA.COM – Polda Banten memastikan bahwa arus mudik Lebaran 2025 berlangsung lancar, tanpa perlu menerapkan sistem ganjil-genap bagi kendaraan menuju Pelabuhan Merak.
“Tidak ada antrean yang ekstrem. Jadi, Alhamdulillah sampai dengan hari ini, situasi di Pelabuhan Merak lancar dan kondusif,” ujar Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto dalam keterangannya di Kota Serang, Minggu.
Kondisi ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana terjadi kemacetan panjang di Tol Tangerang-Merak hingga 15 kilometer.
Suyudi menuturkan bahwa puncak arus mudik Lebaran 2025 dapat dikelola dengan baik, sehingga masyarakat yang hendak menyeberang, baik melalui Pelabuhan Merak maupun Pelabuhan Ciwandan, tidak perlu menunggu terlalu lama.
BACA JUGA: Kapolri Tinjau Kesiapan Armada Bus di Terminal Pulo Gebang Jelang Mudik
“Dengan demikian, masyarakat yang menyeberang ke Sumatera dapat terlayani dengan baik, dan semoga bisa sampai tujuan di kampung halaman,” katanya.
Berbagai langkah telah dilakukan untuk mengatur kelancaran lalu lintas di pelabuhan. Salah satunya adalah rekayasa lalu lintas dengan penerapan sistem ganjil-genap guna mengurangi kepadatan.
Selain itu, distribusi kendaraan ke tiga pelabuhan, yakni Merak, Ciwandan, dan Bandar Bakau Jaya, turut membantu memperlancar arus mudik.
Suyudi juga menyampaikan bahwa kebijakan diskon tarif tiket kapal berperan dalam mengurangi antrean, karena distribusi kendaraan menjadi lebih merata di setiap dermaga.
BACA JUGA: KAI Layani 11,8 Juta Penumpang Selama Angkutan Lebaran 2025
“Jika tahun lalu masih terdapat sistem tiket eksekutif yang menyebabkan penumpukan di dermaga tertentu, tahun ini semua tiket diberlakukan secara reguler,” jelasnya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Banten Kombes Pol Leganek Mawardi menambahkan bahwa selama arus mudik, kondisi lalu lintas menuju Pelabuhan Merak tidak pernah mencapai kategori merah.
Menurutnya, antrean tertinggi terjadi pada puncak arus mudik di H-3 Lebaran, atau Jumat (28/3), namun hanya mencapai kategori kuning, yaitu antrean hingga keluar pelabuhan.
Antrean tersebut terjadi karena seluruh area buffer zone di tujuh dermaga telah dipenuhi kendaraan yang menunggu giliran menyeberang, sehingga petugas menerapkan sistem buka-tutup di akses jalan menuju pelabuhan.
BACA JUGA: Minibus Hino Elf Alami Kecelakaan Tunggal di Tol Cipali, Dua Pemudik Luka
“Paling maksimal kategori kuning itu hanya sampai di luar pelabuhan, itu pun antrean hanya satu jam,” ungkap Leganek saat dihubungi melalui telepon.
Ia juga mengapresiasi kepatuhan masyarakat terhadap kebijakan yang diterapkan, sehingga arus mudik dapat berjalan lancar.
“Keberhasilan ini juga berkat kolaborasi antara semua stakeholder. Kita semua mempunyai satu tujuan, yaitu memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat yang mudik,” tambahnya.
Lebih lanjut, Leganek menyebutkan bahwa beberapa faktor turut mendukung kelancaran arus mudik di Pelabuhan Merak, seperti kebijakan work from anywhere (WFA), libur sekolah, dan pembagian tunjangan hari raya (THR) lebih awal, sehingga pergerakan pemudik menjadi lebih merata.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Apresiasi Peran Baznas di Dalam dan Luar Negeri
Selain itu, pembatasan operasional angkutan barang, diskon tarif tol dan kapal penyeberangan, serta pembagian kendaraan ke tiga pelabuhan juga berkontribusi dalam mengurai kepadatan.
“Itu strategi yang dilakukan pada arus mudik tahun ini. Mudah-mudahan tahun depan lebih tertib dengan rekayasa yang dapat dilaksanakan secara maksimal,” pungkasnya.
Berdasarkan data, jumlah penumpang yang menyeberang dari Jawa ke Sumatera sejak H-10 hingga H-2 mencapai 833.404 orang, meningkat 7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang berjumlah 780.541 orang.
Adapun total kendaraan yang telah menyeberang tercatat sebanyak 193.522 unit, mengalami kenaikan 5 persen dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 183.593 unit.***