NALARNESIA.COM – Presiden Joko Widodo menginstruksikan anggota kabinetnya untuk memastikan harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan dapat ditekan agar setara dengan harga di negara-negara lain.
“Beliau minta harga alkes dan obat itu sama dong dengan negara-negara tetangga. Kan kita harga alkes dan obat mahal,” kata Menkes Budi di Istana Kepresidenan Jakarta.
Instruksi ini disampaikan Presiden dalam rapat internal dengan para menteri terkait di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Selasa, menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
BACA JUGA: Kemenkes Belum Terima Laporan Kasus Bakteri Pemakan Daging dari Jepang di Indonesia
Budi juga menyampaikan bahwa Presiden menginginkan agar industri alat kesehatan dan obat-obatan domestik dapat dibangun menjadi lebih kuat, terutama untuk menghadapi kemungkinan pandemi di masa depan.
“Jadi tadi dibahas satu-satu kenapa obat dan alkes tinggi. Kami kasih masukan mungkin dari sisi jalur perdagangan kita ada inefisiensi dan tata kelola perlu lebih transparan dan terbuka, sehingga tidak ada peningkatan harga yang tidak perlu dalam pembelian alkes dan obat,” jelasnya.
Dalam rapat tersebut, Budi menyebutkan bahwa isu pajak industri kesehatan juga dibahas. Pemerintah berupaya agar pajak di sektor ini bisa lebih efisien dan sederhana tanpa mengurangi pendapatan negara.
“Misal kita beli 10.000 USG, kita ingin pabrik USG di kita dong. Nah padahal bea masuk USG nol persen kalau impor, tapi kalau kita ada pabrik dalam negeri, beli komponen layar elektronik, bahan baku, malah dikenakan bea masuk 15 persen. Ini kan ada inkonsistensi,” jelasnya.
Selain itu, rapat juga membahas tentang koordinasi antar kementerian teknis dalam merancang ekosistem untuk mendukung industri yang sedang dikembangkan.***