NALARNESIA.COM – Inspektorat Jenderal Kementerian Agama (Itjen Kemenag) menilai pelaksanaan ibadah haji 1446 Hijriah/2025 secara keseluruhan telah terlaksana dengan baik, meskipun masih terdapat sejumlah catatan teknis yang akan menjadi bahan evaluasi untuk musim haji selanjutnya.
“Secara umum, jamaah telah menerima layanan yang memadai, terutama karena seluruh jamaah Indonesia berhasil melaksanakan wukuf di Arafah tanpa ada yang tertinggal,” ujar Inspektur Jenderal Kemenag Khairunas di Jakarta, Senin.
Apresiasi serupa juga datang dari Wakil Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Abdul Fattah Mashat, saat mengunjungi Kantor Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja Makkah pada Sabtu. Ia menyampaikan penghargaan atas keberhasilan Indonesia dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun ini.
BACA JUGA: KPK Selidiki Dugaan Pejabat Kemenag Miliki Agensi Haji-Umrah Terkait Korupsi Kuota Haji Khusus
Kendati masih ditemukan beberapa kendala teknis, Mashat menilai hal itu masih dalam batas wajar, mengingat besarnya jumlah jamaah Indonesia.
Dirinya juga menegaskan bahwa seluruh kendala telah berhasil diatasi berkat koordinasi yang baik antara PPIH, Kementerian Haji Arab Saudi, dan pihak penyedia layanan (syarikah).
Menanggapi hal itu, Khairunas menyampaikan bahwa pengakuan tersebut mencerminkan keberhasilan Indonesia dalam mengelola ibadah haji secara profesional dan terstruktur. Ia menyebut pernyataan dari Wamenhaj sebagai bentuk pengakuan terhadap kualitas pelayanan Indonesia di mata dunia.
Keberhasilan ini juga tercermin dari hasil pemantauan yang dilakukan oleh Tim Pengawas Itjen Kemenag, yang menurunkan 17 personel untuk mengawasi langsung pelaksanaan haji di Arab Saudi.
Menurut Khairunas, pemantauan menunjukkan bahwa sistem pengelolaan haji Indonesia telah berjalan baik dengan mengedepankan akuntabilitas dan koordinasi lintas sektor.
BACA JUGA: Menag: Kepulangan Jamaah Haji Mulai Lancar Meski Sempat Terdampak Serangan Iran ke Qatar
“Kami mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat, baik dari Kemenag, PPIH, mitra Arab Saudi, hingga petugas di lapangan. Kolaborasi yang solid dan pengawasan yang ketat menjadi faktor kunci keberhasilan tahun ini,” tegas Khairunas.
Ia berharap keberhasilan ini dapat menjadi dasar kuat untuk penyelenggaraan haji yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang, khususnya dalam hal pelayanan, kesehatan, dan perlindungan bagi jamaah haji Indonesia.***