Karena Cuaca Buruk, Presiden Prabowo Minta Maaf Tak Hadir Langsung di Peresmian PLTP, PLTS, dan Blok Cepu

Avatar
Presiden RI Prabowo Subianto memberikan keterangan kepada media usai menerima kunjungan Presiden New Development Bank (NDB) Dilma Vana Rousseff di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/3/2025). ANTARA/Mentari Dwi Gayati.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Presiden Subianto menyampaikan permohonan maaf karena tidak dapat hadir secara langsung dalam peresmian pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP), (PLTS) di 15 provinsi, serta peningkatan produksi migas di Blok Cepu. Peresmian dilakukan secara daring dari melalui konferensi video pada Kamis.

“Saya minta maaf yang sebesar-besarnya. Saya tidak dapat hadir secara fisik karena ketidakpastian akibat cuaca. Saya sudah siap dari jam 8 pagi untuk terbang,” ujar Presiden Prabowo saat memberikan sambutan melalui sambungan video yang disiarkan akun Sekretariat Presiden, Kamis.

banner 225x100

Semula, Presiden dijadwalkan menghadiri langsung dua acara peresmian di lokasi berbeda, yaitu peresmian 24 pembangkit PLTP dan PLTS yang dipusatkan di PLTP Ijen, Bondowoso, Jawa Timur, serta peningkatan sebesar 30 ribu barel di Blok Cepu, Bojonegoro, Jawa Timur.

BACA JUGA: Komisi I DPR Akan Temui Presiden Prabowo Bahas Konflik Iran-Israel

Namun, kondisi cuaca yang tidak menentu membuat Presiden hanya bisa menghadiri acara secara virtual bersama Menteri ESDM di Jawa Timur dan Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung di .

“Karena cuaca tidak memungkinkan, terpaksa saya hadir melalui video conference. Sekali lagi saya minta maaf, saya sangat ingin hadir secara fisik,” ucap Presiden Prabowo.

Presiden juga menyampaikan permohonan maaf secara khusus kepada Presiden ExxonMobil , Wade Floyd, dan berjanji akan menjadwalkan kunjungan ke Blok Cepu secara pribadi.

“Saya janji, saya ingin melihat operasional (perusahaan) Anda. Karena saya ingin melihat, setiap kunjungan bagi saya adalah pengalaman belajar, jadi jangan terkejut jika saya meninjau ke tempat Anda,” kata Prabowo kepada Floyd.

BACA JUGA: Prabowo: Pendidikan Kelas Dunia Jadi Kunci Kemandirian Nasional

Sebelumnya, Menteri menjelaskan bahwa ia telah berkoordinasi dengan Teddy Indra Wijaya untuk memastikan kehadiran Presiden, namun tebalnya kabut membuat helikopter tidak memungkinkan mendarat.

“Kami laporkan sekarang pada posisi ketinggian 1.600 di atas permukaan laut dan cuacanya di sini sangat dingin. Saya sedang membayangkan kalau ada Bapak Presiden hadir di sini mungkin belum mau pulang cepat karena suasananya sangat bagus sekali di sini,” kata Bahlil.***

Leave a Reply