NALARNESIA.COM – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan bahwa jumlah korban tewas akibat longsor di tambang galian C Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meningkat menjadi 17 orang setelah tim gabungan menemukan tiga jenazah tambahan pada Sabtu (1/6).
“Total korban meninggal dunia kini sebanyak 17 orang, menyusul ditemukannya tiga jenazah hari ini,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, di Jakarta pada Sabtu malam.
Tiga korban terbaru yang ditemukan sekitar pukul 16.36 WIB adalah Sakira bin Jumair (40) dan Sanadi bin Darya (45) dari Desa Cikeusal, Kecamatan Palimanan, serta Sunadi (31) dari Desa Girinata, Kecamatan Dukupuntang. Ketiganya termasuk dalam daftar 11 orang yang sebelumnya dilaporkan hilang oleh pihak keluarga pasca-kejadian longsor pada Jumat (31/5).
Menurut laporan kaji cepat sementara, bencana longsor tersebut juga mengakibatkan empat ekskavator dan tujuh truk tertimbun material longsoran.
Operasi pencarian dan penyelamatan (SAR) oleh tim gabungan dihentikan sementara pada pukul 17.45 WIB dan akan dilanjutkan kembali pada Minggu pagi (2/6). Tim SAR terdiri atas personel dari BPBD Kabupaten Cirebon, TNI, Polri, Basarnas, relawan, serta warga setempat.
BNPB tetap mengingatkan seluruh tim SAR untuk meningkatkan kewaspadaan selama proses evakuasi, meskipun prakiraan cuaca di wilayah tersebut menunjukkan kondisi cerah berawan dalam dua hari ke depan.
Abdul juga mengimbau warga yang tinggal di sekitar lereng atau bantaran sungai untuk rutin memantau kondisi tanah dan air. Jika terjadi hujan deras selama lebih dari dua jam tanpa henti, warga diimbau segera melakukan evakuasi mandiri.***