Jika terjadi ketegangan, ia meminta agar polisi mengedepankan langkah-langkah soft approach, bukan tindakan represif yang justru bisa memperburuk keadaan dan merusak citra kepolisian.
“Berikan kesempatan untuk teman-teman mahasiswa menyampaikan aspirasi mereka. Jangan sampai bentuk represif aparat menimbulkan kesan negara tidak mau mendengarkan rakyat,” tuturnya.
Di sisi lain, Abdullah juga mengimbau mahasiswa agar menyampaikan pendapat dengan cara damai dan tidak melakukan tindakan anarkis.
“Bagi teman-teman mahasiswa, saya juga mengimbau gunakan cara-cara yang damai saat menyampaikan pendapat sehingga tidak ada alasan penggunaan kekerasan atau tindakan represif aparat,” katanya.
BACA JUGA: AHY Sebut Partai Demokrat Tidak Masalah Jika PDIP Gabung Pemerintahan Prabowo
Ia menekankan bahwa aspirasi masyarakat, termasuk mahasiswa, sangat penting untuk didengar dan dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa.
“Saya percaya kontribusi mahasiswa pastinya akan bermanfaat untuk Indonesia. Maka, salurkan aspirasi dan pendapat sesuai dengan ketentuan yang berlaku demi menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban umum,” ujarnya.
Sebagai penutup, legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah VI itu mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga situasi tetap kondusif, terutama di bulan suci Ramadan.
“Apalagi ini bulan puasa, ayo bersama kita menjaga keteduhan bangsa dan negara,” ajaknya.***