NALARNESIA.COM – Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid menyatakan bahwa misi Astacita menjadi arah utama kebijakan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto untuk mendorong kebangkitan nasional ke depan.
Dalam upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, ia mengatakan bahwa Astacita telah ditetapkan sebagai panduan utama Kabinet Merah Putih agar kebijakan yang diambil tidak hanya normatif, tapi benar-benar terasa dampaknya di tengah masyarakat.
“Pemerintah telah menetapkan Astacita sebagai kompas utama dari Kebangkitan Nasional, delapan misi besar untuk menghadirkan perubahan yang benar-benar terasa di tengah kehidupan rakyat,” ujar Meutya.
BACA JUGA: Pemerintah Fokus Selesaikan Pusat Pemerintahan di IKN, Libatkan Investasi dan Sektor Swasta
Ia juga mengingatkan pentingnya memahami sejarah Harkitnas yang setiap tahunnya diperingati pada 20 Mei. Menurutnya, lahirnya organisasi Budi Utomo menjadi tonggak awal kesadaran kolektif bangsa Indonesia untuk bisa berdiri sendiri dan terbebas dari pengaruh asing.
Lebih dari seabad kemudian, Meutya menilai semangat itu masih relevan, apalagi di tengah situasi global yang tidak stabil dan perkembangan teknologi yang cepat.
“Kebangkitan itu bukan peristiwa yang selesai dalam satu masa, kebangkitan adalah ikhtiar yang harus terus kita hidupkan. Ia menuntut kita untuk tidak terjebak dalam romantisme masa lalu, tetapi menuntut keberanian untuk menjawab tantangan zaman saat ini,” katanya.
Ia menekankan pentingnya masyarakat memahami Astacita agar bisa ikut berkontribusi dalam gerakan kebangkitan nasional yang membawa perubahan nyata. Saat ini, lanjut Meutya, Kabinet Merah Putih sedang berupaya memenuhi kebutuhan dasar rakyat dan menghapus kemiskinan ekstrem.
Program seperti makan bergizi gratis, layanan kesehatan yang inklusif, dan transformasi digital menjadi langkah-langkah nyata yang menurutnya berpihak pada rakyat.
“Kami percaya kebangkitan yang besar justru dibangun dari fondasi-fondasi yang sederhana, dari kehidupan yang tenang, dari perut yang terisi, dan hati yang lapang,” ujar Meutya.
Setelah upacara, Meutya bersama jajaran Kemkomdigi juga melakukan ziarah dan tabur bunga sebagai penghormatan kepada para pahlawan. Tema Harkitnas ke-117, “Bangkit Bersama Wujudkan Indonesia Kuat”, disebutnya sebagai refleksi semangat kolektif untuk menghadapi tantangan dan membawa Indonesia menjadi negara yang mandiri dan adil.
“Dalam arus globalisasi yang semakin kuat, kita bersyukur bahwa Indonesia terus melangkah dengan tenang, menjaga keseimbangan antara keterbukaan tapi juga kemandirian,” tutup Meutya.***