NALARNESIA.COM – Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait mengungkapkan bahwa 250 unit rumah tapak gratis di Kabupaten Tangerang akan diprioritaskan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang belum memiliki rumah.
“Tentu kita memprioritaskan adalah masyarakat yang belum punya rumah. Itu prioritas pertama, yang belum punya rumah,” kata Maruarar dalam acara groundbreaking di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, pada Jumat.
Ia menyampaikan kepada Presiden RI Prabowo Subianto bahwa penting untuk membangun ekosistem yang baik di perumahan gratis tersebut.
“Saya sudah sampaikan kepada Presiden pada dua hari lalu, menurut saya harus terbangun nanti ekosistem yang baik di sini,” ujarnya.
Maruarar juga berharap agar 250 unit rumah tersebut dapat dihuni oleh berbagai unsur, termasuk anggota TNI-Polri berpangkat rendah serta para guru.
“Saya berharap (penghuni) dari 250 rumah itu ada unsur TNI pangkat Tamtama dan Bintara yang mungkin belum pernah bermimpi bisa punya rumah. Ada polisi yang berpangkat rendah. Ada ASN golongan bawah serta ada juga guru-guru,” tambahnya.
Ia juga meminta agar perumahan di Desa Sukawali bersifat inklusif dan dapat dihuni oleh masyarakat dari berbagai latar belakang.
“Kemudian juga saya berharap di sini, supaya ada dinamika nanti dibuat Wakil Menteri PKP Bapak Fahri Hamzah agar terdapat anak-anak muda juga yang mungkin baru menikah, baru punya anak satu, umur-umur 30-35 tahun yang bergerak di dunia usaha. Pak Aguan (Sugianto Kusuma) dari Agung Sedayu Group tolong jangan lupa ada mushola, buat mushola, buat beribadah. Kita pikirkan itu semua dengan utuh,” ujarnya.
Maruarar melakukan groundbreaking untuk Rumah Gratis bagi MBR, yang merupakan sumbangan dari swasta/filantropi dalam rangka Gerakan Nasional Gotong Royong Membangun Rumah untuk Rakyat di lahan seluas 2,5 hektare yang disumbangkan oleh PT Bumi Samboro Sukses.
Pembangunannya didukung oleh Agung Sedayu Group, perusahaan yang dimiliki pengusaha Sugianto Kusuma atau Aguan.
Total yang akan dibangun adalah 250 unit rumah tapak dengan luas tanah 60 m² dan tipe rumah Tipe 36. Kompleks perumahan ini juga akan dilengkapi dengan fasilitas seperti sekolah, sistem one gate, dan lapangan serbaguna.
Desain rumah mengusung konsep inklusif dan hijau, terdiri dari dua kamar tidur, satu kamar mandi, ruang keluarga, dapur, dan garasi untuk mobil serta motor.
Maruarar menekankan bahwa rumah gratis ini nantinya akan bersertifikat hak milik.
“Ini tidak besar, tapi kita mau mulai cepat. Jadi kita membangun ekosistemnya,” katanya.
Ia menargetkan bahwa pembangunan 250 unit rumah gratis di Desa Sukawali dapat selesai pada 28 Oktober 2025, bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
“Sumpah Pemuda 28 Oktober 2025 paling lama ya,” ujarnya.
Menurut Maruarar, pembangunan rumah gratis ini merupakan bentuk gotong royong untuk menyediakan rumah bagi rakyat.
“Dari kita, untuk kita, kita rakyat Indonesia, ini bukan waktunya kita basa-basi ngomong gotong royong, gotong royong, tapi tidak pernah gotong royong. Ini waktunya kata dan tindakan sama,” tegasnya.***