PBB Kecam Dunia atas Diamnya Terhadap Penderitaan Anak-Anak di Zona Konflik

Avatar
Anak-anak antre untuk mendapatkan bantuan makanan di Kota Gaza, Jalur Gaza, Palestina, pada 4 November 2024. (ANTARA FOTO/Xinhua/Mahmoud Zaki/tom)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Seorang pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa () mengecam kurangnya tindakan nyata dari komunitas internasional dalam mengurangi penderitaan yang terjebak di zona konflik.

“Jeritan ini terdengar di seluruh zona konflik, tetapi sering kali dunia diam saja,” ujar Virginia Gamba, Perwakilan Khusus untuk dan Konflik Bersenjata, dalam pernyataannya pada malam .

banner 225x100

Menurut Gamba, dunia perlu segera bertindak karena keterlambatan hanya akan membuat anak-anak menjadi sekadar angka dalam daftar panjang korban konflik.

Dia menyoroti peningkatan jumlah anak yang direkrut oleh kelompok bersenjata di wilayah seperti Kolombia, Sahel, Sudan, dan Haiti.

BACA JUGA: Sekjen PBB Sebut Situasi Keamanan di Gaza Sangat Buruk

“Pembunuhan dan cacat pada anak serta serangan terhadap sekolah dan rumah berpotensi menjadi dua pelanggaran paling umum terhadap anak-anak dalam situasi konflik bersenjata pada 2024,” katanya.

Gamba juga mencatat bahwa anak-anak menyumbang sekitar 30 persen dari korban ranjau darat dan bahan peledak di berbagai zona konflik, termasuk Gaza, Sudan, dan .

Dia menyerukan pemberian yang mendesak bagi anak-anak di wilayah tersebut, dengan pelaksanaan yang mematuhi hukum humaniter internasional, hukum , dan Konvensi Hak Anak.

Selain itu, Gamba mengusulkan langkah-langkah seperti pembersihan ranjau dan bahan peledak di area pemukiman serta pelarangan aksi militer terhadap sekolah.

BACA JUGA: 10.000 Bom dan Rudal Telah Dikirimkan Amerika kepada Israel Selama Konflik Gaza

Semua upaya ini, katanya, adalah “komitmen penting yang dapat membantu anak-anak bertahan hidup di tengah konflik bersenjata ketika orang dewasa enggan berkomitmen pada perdamaian.”

“Saat memasuki tahun 2025, pilihlah kasih sayang dan perdamaian daripada ketidakpedulian dan perang,” tutur Gamba, menegaskan bahwa harapan anak-anak adalah aspek yang penting bagi masa depan dunia.***

Leave a Reply