NALARNESIA.COM – Menteri Investasi sekaligus Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menegaskan bahwa pengembangan investasi di sektor energi bersih menjadi prioritas penting demi mendukung target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen pada tahun 2029.
Ia menyatakan bahwa pemerintah serius menjalankan komitmen menuju net zero emissions (NZE) pada 2060, bahkan tengah mengupayakan percepatan hingga tahun 2050.
“Kami meyakini bahwa pertumbuhan kita ini 8 persen bisa tercapai pada 2029. Di saat yang sama, kami juga fokus pada investasi yang berkelanjutan karena potensi Indonesia di sektor ini sangat besar. Clean energy dan renewable energy menjadi fokus prioritas,” ujar Rosan dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
BACA JUGA: Presiden Prabowo Resmi Buka Konvensi IPA 2025, Soroti Energi Nasional dan Kolaborasi Global
Rosan menyampaikan bahwa Indonesia memiliki potensi energi terbarukan sekitar 3.700 gigawatt (GW), namun sejauh ini kapasitas yang sudah terpasang baru mencapai 14,4 GW atau masih kurang dari 1 persen dari total potensi yang ada.
Energi surya, hidro, bioenergi, angin, dan panas bumi disebut sebagai sektor dengan potensi investasi paling menjanjikan dalam transisi energi.
“Geothermal menjadi salah satu sumber energi yang sangat menjanjikan karena Indonesia menyimpan salah satu cadangan panas bumi terbesar di dunia, terutama di wilayah Jawa dan Sumatera,” kata Rosan.
BACA JUGA: Pertamina Patra Niaga Pastikan Pasokan Energi Aman Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2025
Ia menekankan pentingnya percepatan pemanfaatan energi terbarukan sebagai bagian dari strategi jangka panjang mencapai emisi karbon nol.
“Indonesia semakin terbuka terhadap kerja sama global dan investasi. Di saat yang sama, kita terus melakukan reformasi kebijakan dan regulasi agar investasi yang masuk dapat benar-benar memberi dampak positif bagi penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi nasional. Ini akan membawa Indonesia menjadi lebih baik di masa mendatang,” tutupnya.***