Penanganan Trauma Healing Diberikan bagi Korban Luka Kecelakaan Tol Cipularang

Avatar
Korban luka-luka menunggu penanganan petugas di Rumah Sakit Umum Radjak, Sadang, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Senin (11/11/2024). Sebanyak 23 orang luka ringan dan empat orang luka berat akibat kecelakaan beruntun KM 92 Tol Cipularang dilarikan ke beberapa rumah sakit seperti RSU Radjak dan RS Siloam. ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/wpa.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Aan Suhanan, mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah memberikan bantuan atau kepada para korban beruntun yang terjadi di Tol Cipularang KM 92, Jawa Barat, pada Senin, 11 November 2024.

“Polres Purwakarta sudah mengirimkan psikolog untuk melakukan ,” ujar Aan saat dikonfirmasi oleh awak media di Jakarta, Selasa.

banner 225x100

Aan menjelaskan bahwa tersebut menyebabkan satu orang meninggal dunia dan 27 orang lainnya terluka. Saat ini, korban yang terluka sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Abdul Rojak, Purwakarta.

Sebagai bagian dari upaya pemulihan, puluhan korban yang mengalami luka-luka telah diberikan , terutama mengingat ada korban yang masih berusia di bawah umur.

BACA JUGA: Keluarga Besar TvOne Sampaikan Belasungkawa atas Kecelakaan para Jurnalisnya

“Trauma healing ini sebagai upaya memulihkan para korban ini sehingga traumanya tidak berkepanjangan,” tambahnya.

Salah satu korban yang masih mengalami trauma adalah sopir yang terlibat dalam tersebut. Karena masih dalam kondisi trauma, polisi belum memeriksa sopir tersebut.

“Sementara belum (diperiksa). Tadi masih trauma, mungkin masih istirahat. Jadi, kita tunggu kondisinya kembali sehat agar memungkinkan untuk diperiksa,” ungkapnya.

Kecelakaan beruntun yang melibatkan sebuah dan 17 kendaraan roda empat terjadi pada Senin, 11 November 2024 sore di Tol Cipularang KM 92, yang menghubungkan Bandung dan Jakarta.

BACA JUGA: Pengemudi Truk Tangki Diduga Alami Serangan Jantung Saat Kecelakaan Beruntun

Aan juga menjelaskan bahwa dari hasil pengamatan awal, pihak kepolisian menemukan fakta bahwa truk yang menabrak 17 mobil tersebut berada dalam posisi persneling di gigi tinggi saat kecelakaan terjadi.

“Kami ke tempat kejadian perkara (TKP). Di situ, turunan lebih kurang 5 kilometer sampai TKP. Kemudian didapatkan fakta bahwa untuk posisi persneling ada di gigi empat. Artinya ini gigi tinggi, sementara di situ (jalan, red) turunan,” jelasnya.

Saat ini, Korlantas Polri sedang menyelidiki penyebab kecelakaan tersebut melalui olah TKP yang dimulai pada Selasa pagi pukul 07.10 WIB.

“Penyebabnya masih kami selidiki. Bisa faktor manusia, bisa faktor kendaraan itu sendiri, bisa faktor jalan maupun cuaca. Ini semua akan kami selidiki,” kata Aan.***

Leave a Reply