“Karena gula itu juga dibatasi, per harinya cuma boleh sekitar dua sendok makan juga,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak makan secara berlebihan saat menghadiri acara dan kegiatan selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
“Kita harus tahu kapasitas diri kita sendiri. Paling penting makan tuh tetap harus sesuai jam makannya, pagi, siang, malam, dan sesuai dengan porsi yang sudah ditentukan. Itu tergantung berat badan masing-masing,” jelasnya.
Selain menjaga pola makan, ia juga menekankan pentingnya menjaga hidrasi dengan mengonsumsi air putih yang cukup.
BACA JUGA: 5 Buah yang Penting untuk Menemani Diet, Dijamin Langsing
“Terutama pada saat puasa, hidrasi atau minum air putih itu harus terjaga. Disarankan, misalnya dua gelas saat buka puasa, empat gelas saat malam, dan dua gelas saat sahur,” katanya.
Selain menjaga asupan makanan dan cairan, ia merekomendasikan untuk tetap aktif secara fisik setidaknya 30 menit sehari agar tubuh tetap bugar selama puasa dan Lebaran. Ia juga menyarankan untuk menghindari begadang dan memastikan tidur malam yang cukup, sekitar tujuh hingga delapan jam sehari.
“Jadi ini bisa meningkatkan lemak, meningkatkan glukosa, itulah yang mengapa hal-hal tersebut bila terganggu faktor-faktor risiko ini yang menyebabkan pada saat puasa selama ini dan saat Lebaran, itu banyak terjadi peningkatan penyakit metabolik dan penyakit saluran cerna,” pungkasnya.***