NALARNESIA.COM – PT Pertamina (Persero) memastikan bahwa kualitas bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax telah memenuhi standar yang ditetapkan dan tidak menjadi penyebab kerusakan kendaraan.
Pernyataan ini didukung oleh hasil pengujian yang dilakukan oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB serta Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM.
“Sampel endapan dari kendaraan yang bermasalah sudah dicek oleh Lembaga Afiliasi Penelitian dan Industri (LAPI) ITB dan dinyatakan bahwa penyebab rusaknya kendaraan bukan dari BBM Pertamax,” jelas VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, di Jakarta, Minggu, 1 November 2024.
BACA JUGA: Jokowi Terbang ke NTB Untuk Saksikan Ajang MotoGP PERTAMINA GP Indonesia 2024
Pengujian yang dilakukan Lemigas terhadap sampel di beberapa SPBU di Cibinong juga menunjukkan bahwa Pertamax telah memenuhi spesifikasi yang ditentukan dan aman digunakan.
“Jadi masyarakat tidak perlu khawatir akan kualitas Pertamax. Pertamina menjamin dan terus berkomitmen untuk menyediakan produk-produk berkualitas bagi masyarakat,” tambah Fadjar.
Fadjar juga menyampaikan bahwa masyarakat yang membutuhkan informasi terkait layanan, produk, atau ingin menyampaikan keluhan dapat menghubungi pusat kontak Pertamina di nomor 135 untuk mendapatkan bantuan.
Pernyataan ini muncul sebagai tanggapan atas laporan video yang sempat viral, yang menuding Pertamax menjadi penyebab kerusakan mobil di sebuah bengkel kendaraan di Cibinong, Bogor. Menindaklanjuti laporan tersebut, PT Pertamina Patra Niaga, anak usaha Pertamina di bisnis hilir, telah melakukan investigasi terhadap kualitas Pertamax.
BACA JUGA: Truk Tangki BBM Milik Pertamina Hangus Terbakar di Ruas Tol Ngawi-Kertosono
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, menjelaskan bahwa pihaknya mengambil sampel BBM dari SPBU tempat kendaraan diisi, serta sampel dari kendaraan bermasalah untuk diuji di Lemigas dan LAPI ITB.
“Hasil uji laboratorium dari Lemigas menyatakan bahwa produk Pertamax on spec sesuai ketentuan Ditjen Migas. Masyarakat tidak perlu khawatir dengan kualitas Pertamax,” tegas Heppy dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (29/11/2024).***