Sekjen PBB Bergidik dengar Laporan Penyiksaan Tahanan Palestina di Lapas Israel

Avatar
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (ANTARA/Anadolu/pri)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Sekretaris Jenderal Antonio Guterres pada Rabu, 31 Juli 2024, menuntut pertanggungjawaban setelah laporan yang mengungkap bahwa menyiksa tahanan Palestina di Jalur Gaza terungkap.

Saat ditanya tentang laporan setebal 23 halaman yang diterbitkan oleh Kantor , juru bicara Stephane Dujarric menyatakan, “Reaksi kami adalah terkejut dan bergidik saat melihat laporan ini.”

banner 225x100

Laporan dari Kantor PBB mengungkap adanya dugaan penyiksaan luas terhadap tahanan Palestina yang ditahan tanpa akses komunikasi dalam penahanan yang sewenang-wenang dan berkepanjangan. Laporan ini merinci kesaksian para tahanan yang mengalami interogasi dengan siraman air, penutupan mata dalam waktu lama, penahanan tanpa makan dan minum, sengatan listrik, dan kekerasan seksual.

BACA JUGA: Indonesia dan Malaysia Dirikan Forum Parleman Asia Tenggara untuk Palestina

“Seperti yang ada dalam kasus-kasus ini, sangat penting adanya pertanggungjawaban bagi mereka yang bertanggung jawab atas apa yang telah kami laporkan,” kata Dujarric kepada wartawan.

Saat ditanya mengapa Guterres tidak mengecam pembunuhan pemimpin Ismail Haniyeh di Teheran seperti yang dia lakukan terhadap percobaan pembunuhan mantan , Dujarric menjelaskan bahwa hal tersebut karena “Masih ada konflik yang terjadi di wilayah tersebut.”

“Menurut laporan terbaru dari OCHA, enam orang telah tewas dan hampir 80 warga Palestina, termasuk puluhan anak, dicederai pasukan atau pemukim dalam insiden di Tepi Barat hanya dalam satu pekan, antara 23 dan 29 Juli,” katanya.

BACA JUGA: PBB Khawatir Serangan Israel Tingkatkan Konflik di Lebanon

Menyerukan untuk “menahan diri,” Dujarric menekankan pentingnya upaya deeskalasi yang didukung oleh pesan-pesan utusan PBB dan negara-negara anggota yang memiliki pengaruh di kawasan.

Mengutip informasi dari Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA), Dujarric menyatakan, “Serangan dari pasukan dan pemukim terus memberikan dampak menghancurkan terhadap rakyat Palestina” di Tepi Barat.***

Leave a Reply