NALARNESIA.COM – PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) berhasil mencatat kemajuan besar dalam proses restrukturisasi keuangannya selama kuartal pertama tahun 2025. Perusahaan konstruksi milik negara ini mampu mengurangi total utangnya sebesar Rp1,47 triliun, mencakup kewajiban kepada mitra kerja dan institusi keuangan.
“Melalui strategi penyehatan yang dijalankan secara konsisten, WIKA berhasil menurunkan beban utangnya sebesar Rp1,47 triliun dibandingkan tahun lalu,” ujar Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Agung mengakui bahwa situasi global yang kurang kondusif serta tekanan berat pada sektor konstruksi turut berdampak pada kinerja industri secara keseluruhan. Hal ini tampak dari nilai kontrak baru yang diperoleh WIKA pada kuartal pertama tahun ini yang hanya mencapai Rp2,16 triliun, turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2024.
BACA JUGA: SAH! DPD P3RSI Jawa Barat Terbentuk, PPPSRS Tak Ingin Lagi Dijadikan ”ATM”
Meskipun begitu, perusahaan masih mampu mencetak total penjualan sebesar Rp4,84 triliun. Pendapatan tersebut terdiri dari kontribusi proyek non-Kerja Sama Operasi (non-KSO) sebesar Rp3,11 triliun dan proyek KSO sebesar Rp1,73 triliun.
Sebagian besar pendapatan ini disumbang oleh lini bisnis infrastruktur dan bangunan, engineering procurement construction (EPC), industri pendukung konstruksi, serta sektor properti.
“Penjualan tersebut menghasilkan laba kotor sebesar Rp393,46 miliar, yang terdiri dari Rp231,33 miliar dari proyek non-KSO, sisanya dari proyek KSO,” jelas Agung.
Di samping itu, WIKA juga mendapatkan kesepakatan penting dari para pemegang obligasi, terutama terkait Obligasi Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022, yang telah mencapai kuorum persetujuan. Hal ini menunjukkan adanya dukungan kuat dari pihak-pihak terkait terhadap langkah pemulihan yang sedang ditempuh perusahaan.
BACA JUGA: 34 Anggota Polisi Dirotasi Buntut Pemerasaan WN Malaysia Saat Konser DWP
Sebagai respon positif dari pasar, PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pun meningkatkan peringkat kredit obligasi WIKA dari sebelumnya idD menjadi idCCC.
Kendati begitu, WIKA masih mengharapkan dukungan tambahan dari para pemegang Sukuk Mudharabah Berkelanjutan II Tahap II Tahun 2022 agar rencana penyelamatan yang tengah dijalankan dapat memperoleh persetujuan secara menyeluruh.
“Perseroan menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan para stakeholders. Langkah penyehatan yang dilakukan saat ini tidak hanya sekedar memperbaiki struktur keuangan, tetapi juga memperkuat fundamental dan operasional kami agar semakin excellent guna menjaga keberlanjutan bisnis,” pungkas Agung.***