NALARNESIA.COM – Ribuan penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), tampak antusias mengikuti proses pemungutan suara dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di TPS relokasi yang tersebar di sejumlah posko pengungsian.
“Sejak pagi, kami sudah siap karena ingin menggunakan hak politik kami,” ungkap Vicky Irak (31), salah seorang penyintas dari Desa Boru, yang mencoblos di TPS 002 Boru di lokasi relokasi, Rabu.
Vicky menyampaikan apresiasi kepada penyelenggara pilkada yang telah berupaya mengakomodasi kebutuhan para penyintas agar tetap dapat menggunakan hak pilih mereka meski berada dalam masa tanggap darurat bencana.
“Saya dapat undangan kemarin dari petugas,” katanya.
BACA JUGA: KPU RI Sebut Pilkada 2024 Berjalan Dengan Baik, Ini Proses Selanjutnya
Melalui pilkada ini, Vicky dan para penyintas berharap pemimpin yang terpilih, baik pasangan bupati-wakil bupati maupun gubernur-wakil gubernur, dapat lebih memperhatikan kondisi mereka.
“Semoga pemimpin baru lebih perhatian kepada para pengungsi karena ekonomi kami macet total. Kalau yang relokasi dapat rumah, tapi kami yang tidak relokasi mesti perbaiki rumah yang rusak karena material vulkanik,” tuturnya.
Di sisi lain, Sekretaris Daerah Kabupaten Flores Timur, Petrus Pedo Maran, mengungkapkan bahwa pelaksanaan pilkada di wilayah terdampak bencana berlangsung aman dan lancar. “Kondisi penyelenggaraan pilkada di saat erupsi gunung berapi memiliki tantangan sendiri yang membutuhkan kolaborasi dan mitigasi yang cermat,” jelasnya.
Ia menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Flores Timur telah bekerja sama dengan Pemkab Sikka untuk memobilisasi para penyintas yang mengungsi di wilayah Kabupaten Sikka dan area perbatasan.
BACA JUGA: 8 Pejabat Pemprov Bengkulu Kena OTT KPK, KPU Bengkulu: Pilkada Sesuai Jadwal
Mobilisasi dilakukan dengan menggunakan dua bus milik Pemkab Flores Timur serta satu kendaraan dari Basarnas. Para pengungsi diarahkan berkumpul di Kantor Camat Alok Timur dan Kangae sebelum menuju TPS relokasi.
“Tim juga menyisir wilayah perbatasan dengan kendaraan, tantangannya posisi pengungsi yang tidak terpusat tapi tersebar,” ujar Petrus. Para pengungsi tersebut difasilitasi untuk mencoblos di 22 TPS relokasi yang telah disiapkan oleh KPU Flores Timur.
Sebanyak 22 TPS relokasi tersebar di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Wulanggitang, Titihena, dan Ile Bura. TPS relokasi juga terpusat di beberapa posko, antara lain Posko Konga dengan empat TPS, Posko Lewolaga empat TPS, dua TPS di Posko Bokang, tiga TPS di Posko Kobasoma, empat TPS di Posko Lewoingu (Eputobi), dua TPS di Posko Ile Gerong, dan satu TPS di Desa Watotika Ile. Total pemilih di 22 TPS relokasi ini mencapai 4.145 orang, berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan Ile Bura.***