WNA Ghana Ngamuk di Kalibata City, Polisi Temukan Positif Sabu dan Masalah Keluarga Jadi Pemicu

Avatar
Tangkapan layar rekaman dari seorang warga negara asing (WNA) yang diduga mengamuk di Kalibata City, Jakarta, Senin, 21 April 2025. (X/@kokosip07)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Seorang warga negara asing () asal berinisial KUV menjadi sorotan publik setelah aksinya yang mengamuk di area Kalibata City, Pancoran, Jakarta Selatan, terekam dan menyebar luas di .

Dalam video yang viral di platform , pria tersebut tampak hanya mengenakan celana pendek tanpa pakaian bagian atas, berada di dalam supermarket dengan kondisi barang-barang berantakan, dan dikelilingi petugas keamanan serta warga sekitar.

banner 225x100

Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih, menyampaikan bahwa hasil pemeriksaan urine terhadap KUV menunjukkan indikasi penggunaan narkotika jenis sabu.

BACA JUGA: Walikota Jakarta Selatan Apresiasi Kerukunan Beragama dalam Perayaan Natal di Kalibata City

“Ditemukan hasil cek urine tersebut juga positif sabu amphetamine,” ungkap Murodih di Jakarta, Senin.

Meski saat ini tersebut masih dirawat di Rumah Polri Kramat Jati, penyelidikan terus berlanjut. Selain tes , pihak kepolisian juga melakukan evaluasi kondisi kejiwaannya.

“Karena memang pada waktu kejadian, banyak yang menjadi korban, sehingga perlu ada pengecekan kurang lebih 14 hari,” lanjut Murodih.

Selain itu, kepolisian akan menyelidiki kemungkinan kepemilikan di tempat tinggalnya. Namun, baru akan dilakukan setelah pelaku selesai menjalani perawatan medis.

BACA JUGA: 1 Tahun PPPSRS Kalibata City, Musdalifah Pangka Ajak Warga Bersinergi Ciptakan Toleransi

Untuk urusan keimigrasian, pihak kepolisian telah berkoordinasi dengan Imigrasi Jakarta Selatan terkait kemungkinan deportasi.

“Kita sudah komunikasi ya dengan imigrasi, namun dari pihak imigrasi menyatakan bahwa itu tergantung dari kelanjutan dari pihak kepolisian,” ujar Murodih.

Meski tidak ditemukan pelanggaran izin tinggal, diketahui bahwa pria asal Ghana tersebut seharusnya tinggal di wilayah Jakarta Barat, bukan di Jakarta Selatan.

Dugaan sementara menyebutkan bahwa amukan yang terjadi dipicu oleh masalah internal keluarga.***

Leave a Reply