NALARNESIA.COM – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, mengenang almarhum mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 1984–1987, Eddie Mardjoeki Nalapraya, sebagai pribadi yang penuh kehangatan.
“Saya dua bulan yang lalu bersama Bang Doel diterima beliau di kediamannya, di Puncak dan saya merasakan kehangatan, sebuah harapan, silahturahmi yang mendalam,” ujar Pramono di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Selasa.
Ia juga menyampaikan bahwa Eddie Nalapraya adalah sosok yang sangat baik serta memiliki jasa besar bagi bangsa dan negara, khususnya untuk Jakarta.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, turut mengenang almarhum. Ia menyebut bahwa sebelum wafat, Eddie sempat menyampaikan harapannya agar pencak silat dijadikan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah-sekolah.
BACA JUGA: Gubernur Pramono Naik Transjakarta Pagi Hari, Contohkan ASN Ikuti Ingub Transportasi Umum
“Beliau sangat berharap, maka itu mungkin kita akan mewajibkan ekstrakurikuler pencak silat masuk di sekolah-sekolah, agar menjadi olahraga pilihan untuk anak-anak kita,” kata Rano.
Meski demikian, Rano menegaskan bahwa hal tersebut tidak berarti bela diri lainnya akan dilarang. Namun, pencak silat akan menjadi salah satu opsi utama agar bisa dipilih para siswa sebagai bagian dari kegiatan sekolah.
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut bertujuan untuk melestarikan kebudayaan Jakarta melalui nilai-nilai dan filosofi pencak silat.
Sebelumnya, diketahui bahwa mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta sekaligus tokoh pencak silat nasional, Mayjen TNI (Purn) Eddie Mardjoeki Nalapraya, meninggal dunia pada Selasa di RSPI Pondok Indah, Jakarta Selatan, dalam usia 93 tahun.
BACA JUGA: Gubernur Pramono Dorong Transformasi Bank DKI
Jenazah Eddie disemayamkan di Padepokan Pencak Silat TMII pada pukul 13.00 WIB dan kemudian dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan.
Mayjen Eddie dikenal luas sebagai Bapak Pencak Silat Dunia. Ia berjasa besar dalam membawa pencak silat ke panggung internasional. Bersama Gubernur DKI Jakarta kala itu, R. Soeprapto, Eddie menggagas penyelenggaraan 1st International Invitation of Pencak Silat.
Ajang tersebut kemudian berkembang dan pada 1987 berubah nama menjadi Kejuaraan Dunia Pencak Silat.
Lahir pada 6 Juni 1931, Eddie Mardjoeki Nalapraya juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia, posisi yang kemudian dilanjutkan oleh Prabowo Subianto.***