NALARNESIA.COM – Duta Besar Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, mengecam keras aksi militer Israel yang ia nilai sebagai akibat dari standar ganda yang diterapkan banyak negara terhadap Israel. Ia menyebut wilayah Timur Tengah telah menjadi “kawah ketidakstabilan kronis” sejak berdirinya Israel pada 1948.
“Rezim ini (Israel) harus dilucuti dari semua senjata pemusnah massal, ditempatkan di bawah pengawasan internasional, dan dimintai pertanggungjawaban sepenuhnya,” tegas Iravani dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB pada Jumat, 13 Juni 2025.
Ia menyampaikan hal tersebut dalam forum yang membahas agresi Israel terhadap Iran.
Menurut Iravani, konflik yang terjadi bukan hanya persoalan antarnegara atau isu regional semata, melainkan persoalan global.
“Ini adalah serangan langsung terhadap tatanan internasional, serangan terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, sistem PBB, rezim nonproliferasi nuklir global, serta kewenangan IAEA,” katanya.
Iravani juga menuding Amerika Serikat turut mendukung serangan tersebut dengan cara yang terkoordinasi.
“Agresi ini disengaja, terkoordinasi, dan sepenuhnya didukung oleh anggota tetap Dewan ini: Amerika Serikat,” tudingnya.
Ia menyebut bahwa keterlibatan AS dalam serangan tersebut tak bisa disangkal dan merupakan bagian dari tindakan terorisme.
BACA JUGA: Indonesia di ICJ: Israel Wajib Patuhi Hak Asasi dan Fasilitasi Bantuan Kemanusiaan untuk Palestina
“Keterlibatan Amerika Serikat dalam serangan teroris ini tidak diragukan lagi,” lanjutnya.
Iran, kata Iravani, akan memberikan respons yang sah dan tegas sebagai bentuk pembelaan kedaulatan dan penegakan hukum internasional.
“Tanggapan Iran akan tegas, sah, dan penting untuk memulihkan pencegahan, mempertahankan kedaulatan kami, dan menegakkan prinsip-prinsip hukum internasional,” ujarnya.
Ia menyerukan agar Dewan Keamanan PBB segera bertindak dan mengecam agresi Israel secara tegas.
“Israel menyerang Iran. Israel melanggar hukum internasional dan Piagam PBB, dan Israel harus bertanggung jawab,” tegas Iravani.***