NALARNESIA.COM – Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan fasilitas dapur dan asrama dalam Program Sekolah Rakyat telah dipersiapkan secara proporsional untuk mendukung sistem pendidikan berasrama yang mulai berjalan pada Juli 2025.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa meskipun belum semua guru tinggal di asrama, mereka akan bergantian menjaga dan mendampingi siswa selama 24 jam.
“Semua sudah diatur supaya layanan tetap berjalan normal,” ujar Saifullah seusai menutup retret Kepala Sekolah Rakyat Tahap Kedua di Pusdiklatbangprof Kemensos, Margaguna, Jakarta, Sabtu.
Ia juga menyampaikan bahwa meski saat ini belum menggunakan standar penuh dari program Makan Bergizi Gratis (MBG), dapur-dapur yang disiapkan sudah dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi para siswa dan tenaga pendidik.
BACA JUGA: Renovasi Sekolah Rakyat Tahap I Ditarget Rampung Juli 2025, Tahap II Segera Menyusul
“Secara bertahap nanti menyesuaikan standar MBG,” lanjutnya.
Program Sekolah Rakyat ini merupakan langkah pemerintah dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tercatat dalam Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).
Tahap pertama Sekolah Rakyat yang tersebar di 100 lokasi kini sudah memasuki tahap akhir pelaksanaan. Dalam tahap ini, sebanyak 9.755 siswa akan dilayani oleh 1.554 guru dan 3.990 tenaga pendidikan.
Saifullah Yusuf menambahkan bahwa jika kapasitas maksimal tercapai, setiap sekolah dapat menyiapkan hingga 3.000 porsi makanan per hari.
BACA JUGA: Pemerintah Pastikan Akses Internet di Sekolah Rakyat untuk Dorong Pemerataan Pendidikan Digital
“Itu termasuk sarapan, makan siang, dan makan malam,” katanya.
Selain itu, sekolah juga akan menyediakan berbagai jenis seragam untuk keperluan belajar, olahraga, tidur, dan kegiatan khusus lainnya.
“Semua sudah siap berkat kolaborasi lintas sektoral yang hebat. Kami saat ini juga sedang desain dan mempersiapkan seragam, itu pun sudah dalam proses finalisasi,” ujar Saifullah.***