NALARNESIA.COM – Dokter Spesialis Orthopedi & Traumatologi, Liauw Roger Leo mengatakan bahwa pengobatan cedera dan gangguan sendi pada bahu dan lutut dengan metode Artroskopi mencapai tingkat kesembuhan hingga 90 persen.
“Dengan tingkat keberhasilan yang mencapai angka 90 persen, Artroskopi dapat menjadi solusi bagi pasien dengan gangguan sendi untuk meningkatkan kualitas hidupnya,” kata dokter Roger di Jakarta, Kamis.
Roger mengatakan, tindakan Artroskopi berfungsi sebagai alat diagnostik untuk gangguan persendian, terutama pada bahu dan lutut, sekaligus terapi pada beberapa kasus.
BACA JUGA: Kapan Waktu Paling Bagus Cek Gela Darah? Simak Pembahasannya
Menurut dia, dengan menggunakan sayatan sekitar 1 cm saja, Artroskopi mampu membantu pasien dari gangguan sendi dengan risiko rendah, penyembuhan yang lebih cepat, dan nyeri pasca operasi yang minimal.
“Hadirnya Artroskopi akan dapat mengubah stigma mengenai operasi sendi yang terkesan menakutkan. Dengan keunggulan dan kecanggihan, Artroskopi menjadi salah satu terobosan terbaik di bidang bedah ortopedi abad ke-20,” ujarnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, setiap tahunnya terdapat hampir 1,7 juta prosedur Artroskopi bahu, serta 750 ribu tindakan Artroskopi lutut dilakukan di Amerika.
BACA JUGA: Darah Tinggi Bisa Rusak Organ Tubuh, Tangani Segera!
Adapun tindakan Artroskopi berupa sayatan kecil yang akan dibuat pada bagian lutut atau bahu.
Selanjutnya, kamera fiber optik yang berukuran sangat kecil dimasukkan melalui salah satu sayatan yang telah dibuat. Melalui kamera tersebut, gambaran mengenai kondisi sendi akan diproyeksikan melalui layar monitor.
Di saat yang bersamaan, larutan salin dipompa ke area lutut melalui sayatan yang lain untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas lagi.
Jika ditemukan adanya masalah yang bisa ditangani saat itu juga, alat berukuran kecil akan dimasukkan melalui sayatan yang lain. Setelah tindakan selesai, larutan salin akan dikuras dan sayatannya lalu dijahit.
“Artroskopi memiliki beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan operasi sendi konvensional. Dengan sayatan yang minim, proses pemulihan pasien yang menjalani Artroskopi terhitung cepat,” katanya.***