NALARNESIA.COM – Kamar Dagang dan Industri Gaza melaporkan pada Minggu, 27 April 2025 bahwa perekonomian Gaza terperosok dalam kondisi yang sangat buruk akibat blokade yang diberlakukan oleh Israel, dengan harga kebutuhan pokok melambung tinggi hingga 527 persen.
“Pendudukan (Israel) terus mencegah masuknya truk-truk sektor swasta, menyebabkan hampir seluruh aktivitas ekonomi lumpuh,” jelas Kamar Dagang dan Industri Gaza dalam sebuah pernyataan.
Kenaikan harga bahan makanan dan barang pokok ini terjadi setelah Israel memblokir pasokan serta bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza, yang semakin memperburuk keadaan.
Gaza kini dilanda “keruntuhan sistem ekonomi yang bersifat katastropik” akibat blokade yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
BACA JUGA: Alex Marquez Rebut Kemenangan Pertama Musim Ini di GP Spanyol
Sejak 2 Maret, Israel telah menutup jalur-jalur yang menghubungkan Gaza dengan dunia luar, termasuk jalur pengiriman makanan, obat-obatan, dan bantuan lainnya, sehingga memperburuk krisis kemanusiaan yang sudah lama berlangsung, seperti dilaporkan oleh pemerintah dan berbagai organisasi internasional.
Gaza telah berada di bawah blokade ketat Israel sejak 2007, yang telah menghancurkan perekonomian lokal.
Sejak serangan Israel pada Oktober 2023, hampir 51.500 warga Palestina tewas, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak.
Pada November 2023, Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan pelanggaran hak asasi manusia dan kejahatan perang di Gaza.
BACA JUGA: Serangan Israel di Gaza dalam 48 Jam Tewaskan 130 Warga Palestina, Korban Terus Bertambah
Selain itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait perang yang sedang berlangsung di wilayah tersebut.***