NALARNESIA.COM – Badan Narkotika Nasional (BNN) RI berhasil mengungkap 14 sindikat narkotika jaringan internasional sepanjang 2024. Kepala BNN RI, Komjen Pol Marthinus Hukom, menjelaskan bahwa salah satu metode penyelundupan narkotika oleh jaringan internasional adalah menggunakan transportasi udara dengan modus pengiriman paket antarnegara.
“Seperti yang dilakukan jaringan Gregor Haas, bagian dari kartel narkotika Amerika Selatan, yaitu Kartel Sinaloa yang berpusat di Meksiko,” ujar Marthinus dalam acara Konferensi Pers Akhir Tahun 2024 di Kantor BNN RI, Jakarta, Senin, 23 Desember 2024.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa sindikat internasional juga memanfaatkan kapal untuk menyelundupkan narkotika ke Indonesia, memanfaatkan perbatasan laut yang tidak terpantau, menggunakan kapal tradisional berbahan kayu dan serat sintetis, seperti yang dilakukan oleh kelompok dari Tawau, Malaysia.
BACA JUGA: BNN Apresiasi Pelindo atas Komitmen Bersama Dalam Penanggulangan Narkotika
Marthenius juga menyebutkan upaya penyelundupan melalui darat yang berhasil digagalkan, terutama di perbatasan Kalimantan Barat, di mana BNN bersama Bea Cukai dan Satgas Pamtas menggagalkan penyelundupan narkotika jenis sabu dan ekstasi, menyita sekitar 100 kilogram narkotika dan mengamankan sembilan tersangka, termasuk sabu sebanyak 6,2 kilogram.
Selain jaringan internasional yang melibatkan warga negara asing (WNA), BNN juga mengungkap penyelundupan narkotika yang dikendalikan oleh warga negara Indonesia (WNI) di luar negeri, dengan salah satu DPO bernama Dewi Astuti yang masih berada di luar negeri.
“BNN bekerja sama dengan kepolisian negara sahabat dan instansi terkait untuk memburu dan membawa DPO tersebut ke Indonesia,” tambahnya.
BACA JUGA: BNN Nunukan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, 3 Orang Diamankan
Pada tahun 2024, BNN juga mengungkap 13 sindikat narkotika jaringan nasional yang membangun jejaringnya lintas pulau dan provinsi, tanpa memandang batas identitas, suku, agama, atau bahasa.
“Saya memohon doa kepada seluruh masyarakat Indonesia agar BNN mampu mengemban tugas ini demi terwujudnya tujuan nasional,” tutup Marthinus.***