Imbas Kenaikan Harga Beras, Harga Nasi Warteg Juga Ikut Naik

Avatar
Ilustrasi warteg (nalarnesia.com/Iqbal)
banner 468x60

Nalarnesia.com beras berimbas pada setiap sektor termasuk usaha warung makan seperti Warung Tegal (Warteg). Salah satu warteg di Jalan Pesanggrahan, Ciputat, Selatan juga terkena imbas beras yang melambung tinggi.

Ipah (38) adalah salah satu karyawan warteg di bilangan Ciputat tersebut. Ia mengatakan bahwa beras membuat warteg tempatnya terpaksa menaikan harga nasi.

banner 225x100

“Kalo dulu kan disini kebanyakan beli 3000, ini anak kampus, kalo sekarang mah ga boleh berasnya mahal dibaginya (per porsi) susah,” ujar Ipah saat ditemui di Warteg Ibu Mus tempatnya di samping Kampus 1 UIN Jakarta Jalan Pesanggrahan, Ciputat, Selatan pada Rabu (21/02/24).

Menurut Ipah, saat ini untuk bisa mendapatkan satu bungkus nasi tanpa lauk konsumen mesti merogoh kocek hingga 7 ribu.

BACA JUGA: Kisah Kuli Panggul Beras, Rela Angkut 1 Ton Beras Demi 15 Ribu

“Kalo ada yang beli nasi putih minimal 7000 nasi doang,” katanya.

Tidak hanya beras, beberapa harga bahan pokok seperti cabai dan juga mengalami kenaikan. Harga cabai saat ini sudah mencapai 90 ribu per kilo, sedangkan sebelumnya harga cabai berada di angka 60 – 55 ribu.

“Naik semua, cabe aja sekarang 90 ribu katanya, tadinya paling 60k sampai 55k,” kata Ipah.

Kenaikan harga bahan pokok saat ini menambah beban masyarakat. Banyak masyarakat yang tidak mampu menutupi kebutuhan sehari-hari karena pendapatannya yang tidak seimbang dengan pengeluaran.

BACA JUGA: Harga Beras Melonjak, Pedagang: Makan Gratis Nomor Sekian

“Pusing jaman sekarang, yang dadakan nyari mas yang kasian, maksud nya kaya kuli bangunan yang tiap hari digaji. Setiap hari digaji paling seratus, misalnya anaknya lima kan ga ketutup,” kata dia.

Usai pelaksanan (Pemilu) beberapa waktu lalu, Ipah berharap agar harga sembako dapat segera turun. Ia juga menilai bahwa pendidikan di mesti lebih diperhatikan.

“Yang penting harga sembako turun, dah ga usah bantuan-bantuan segala macem, yang bansos yang apa lah. Yang penting sembako turun, pendidikan yang paling utama itu kan gratis,” jelasnya.***

Leave a Reply