NALARNESIA.COM – Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Jalur Gaza, kali ini menargetkan kamp pengungsi al-Mawasi di wilayah selatan Gaza pada Jumat pagi. Serangan yang dilakukan sebelum fajar itu menewaskan sedikitnya 36 warga Palestina yang tengah berlindung di kamp tersebut.
Menurut laporan dari Al Jazeera, para korban, baik yang tewas maupun yang mengalami luka-luka, segera dievakuasi ke Rumah Sakit Darurat Kuwait dan Rumah Sakit Nasser yang terletak di Kota Khan Yunis.
Selain itu, pada Selasa malam, 18 Maret 2025, Angkatan Bersenjata Israel (IDF) juga melakukan serangan udara tambahan di wilayah Jalur Gaza.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, membenarkan kelanjutan serangan tersebut dengan alasan bahwa kelompok pejuang Palestina, Hamas, telah menolak proposal perpanjangan gencatan senjata dan pembebasan tawanan yang diajukan oleh Amerika Serikat.
BACA JUGA: Blokade Israel Picu Krisis Ekonomi Parah di Gaza, Harga Kebutuhan Pokok Melonjak Drastis
Gencatan senjata antara Hamas dan pasukan Israel sebenarnya telah resmi berakhir sejak 1 Maret 2025. Namun, hingga kini belum terjadi pertempuran besar karena sejumlah mediator masih berusaha membawa kedua pihak kembali ke meja perundingan untuk membahas penyelesaian konflik di Gaza.
Namun demikian, tindakan militer Israel tidak berhenti di situ. Pasukan Zionis juga memutus aliran listrik ke fasilitas desalinasi di Jalur Gaza dan menutup akses masuk bagi truk bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan warga di wilayah tersebut.***