Kemenag Ajak Mahasiswa Cegah Perkawinan Anak yang Sering Terjadi di Indonesia

Avatar
Ilustrasi anak-anak bermain dan bahagia. (Unsplash.com/ Robert Collins)
banner 468x60

NALARNESIA.COM (Kemenag) mengajak untuk berperan aktif dalam mencegah perkawinan anak, yang masih tergolong tinggi di .

“Mereka ini () punya peran sangat strategis sebagai agen perubahan di masyarakat yang kerap kita kenal dengan agent of change,” ujar Kepala Subdirektorat Bina Sakinah Kemenag Agus Suryo Suripto dalam keterangannya di , Kamis, 1 Agustus 2024.

banner 225x100

Ajakan ini disampaikan oleh Agus dalam acara Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) yang berlangsung dalam rangka Marketing Festival 2024 di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

BACA JUGA: Jokowi jadi Saksi Akad Nikah Thariq Halilintar dan Aaliyah Massaid, Ada Bamsoet Juga

“Kita memberi asesmen dan pemahaman kepada bahwa ini adalah masalah yang akan dihadapi ketika mereka berkeluarga,” kata Suryo.

Suryo menjelaskan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dibandingkan dengan segmen masyarakat lainnya. Sebagai akademisi, mahasiswa memiliki kemampuan analisis yang kuat untuk mengkritisi berbagai isu sosial, termasuk masalah keluarga seperti perkawinan anak, stunting, dan angka perceraian.

Kemenag telah menjalin kerja sama dengan berbagai universitas dan akademisi di , termasuk Universitas Islam Negeri Malang. Pelatihan untuk menjadi agen pencegah perkawinan anak telah dilakukan, dengan tujuan mengubah pandangan bahwa dini itu menarik, yang dianggap sebagai pemikiran yang keliru.

BACA JUGA: Kasau Jadikan Lanut Dhomber di Balikpapan Sebagai Mabes AU Sementara Untuk Dukung Operasional IKN

Suryo berharap bahwa setelah mendapatkan pengetahuan dan keterampilan, mahasiswa yang terlibat dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, untuk mengubah pandangan teman sebayanya mengenai perkawinan anak. Ia percaya bahwa peran mahasiswa dapat mendukung transformasi sosial dan kebijakan Kemenag.

“Peran mahasiswa diharapkan mampu membawa perubahan terhadap masalah-masalah sosial dan budaya di masyarakat,” kata dia.***

Leave a Reply