Kemenhub: Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Diperkirakan Menurun Dibanding Tahun Lalu

Avatar
Calon penumpang pesawat menunggu jadwal keberangkatan di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Jumat (21/3/2025). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/foc/pri.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengonfirmasi bahwa jumlah pemudik pada angkutan Lebaran /1446 Hijriah diproyeksikan mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

“Benar besaran potensi pergerakan masyarakat saat tahun ini mengalami penurunan dibanding tahun lalu,” ujar Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub, Budi Rahardjo, dalam keterangannya di Jakarta.

banner 225x100

Budi menyampaikan hal ini saat dikonfirmasi mengenai hasil survei Badan Kebijakan Transportasi Kemenhub bersama akademisi, yang memperkirakan jumlah pemudik mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 52 persen dari total penduduk Indonesia. Angka ini mengalami penurunan sebesar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta pemudik.

Menurutnya, survei tersebut dilakukan untuk menggambarkan potensi pergerakan masyarakat pada masa angkutan Lebaran, dengan pengambilan data dilakukan pada pertengahan Februari 2025.

BACA JUGA: Pihak Kepolisian Daerah Banten Larang Pemudik Datang ke Pelabuhan Merak Tanpa Memiliki Tiket

Lebih lanjut, Budi menjelaskan bahwa hasil survei ini didasarkan pada persepsi publik saat penelitian dilakukan. Namun, saat realisasi angkutan Lebaran, keputusan masyarakat bisa saja berubah tergantung pada berbagai situasi dan kondisi yang mempengaruhi keputusan akhir mereka untuk mudik atau tidak.

Meskipun demikian, ia mengakui bahwa survei ini tidak secara khusus meneliti penyebab penurunan jumlah pemudik.

“Mengenai apa penyebabnya tidak menjadi fokus dalam penelitian tersebut sehingga kami tidak dapat menyampaikan penyebab persis dari penurunan tersebut,” jelasnya.

Pernyataan senada juga disampaikan Juru Bicara Kemenhub, Elba Damhuri, yang menegaskan bahwa survei yang dilakukan tidak bertujuan untuk menggali penyebab fluktuasi jumlah pemudik.

“Jumlah pemudik diperkirakan 146,48 juta orang seperti hasil survei Kemenhub. Survei tidak mendalami apa penyebab naik turunnya pemudik. Nah, kapasitas kita tidak untuk menguraikan penyebab turunnya ini. Jadinya (nanti) berandai-andai,” tutur Elba.

BACA JUGA: BMKG: Wilayah Jateng Berpotensi Cuaca Ekstrem, Pemudik Motor Dihimbau Agar Waspada

Sementara itu, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memprediksi bahwa perputaran uang selama libur / akan mengalami penurunan, seiring dengan berkurangnya jumlah pemudik.

“Jika tahun lalu asumsi perputaran uang selama Idul Fitri 2024 mencapai Rp157,3 triliun, maka asumsi perputaran uang libur diprediksi mencapai Rp137,9 triliun,” ujar Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Pengembangan Otonomi Daerah, Sarman Simanjorang.

Sarman menjelaskan, prediksi ini didasarkan pada jumlah pemudik tahun ini yang mencapai 146,48 juta orang atau sekitar 36,26 juta , dengan asumsi setiap terdiri dari empat orang.

BACA JUGA: Polda Banten Berlakukan Penyekatan Untuk Mengatur Pemudik Dengan Kendaraan Roda Dua

Jika rata-rata setiap membawa uang sebesar Rp3,75 juta—atau naik 10 persen dibandingkan tahun lalu—maka potensi perputaran uang selama diperkirakan mencapai Rp137,9 triliun. Namun, jumlah ini masih berpotensi meningkat, mengingat hitungannya didasarkan pada skala minimal dan moderat.

“Jika per keluarga membawa rata-rata Rp4 juta, maka potensi perputaran bisa mencapai Rp145 triliun, sehingga potensi perputaran di kisaran Rp137 triliun hingga Rp145 triliun,” tambahnya.***

Leave a Reply