NALARNESIA.COM – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan bahwa kebebasan demokrasi tidak boleh menghilangkan budaya sopan santun yang telah menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Saya titip satu hal, selesai Ramadhan ini, mari tetap memelihara santun dan ramah tamah Indonesia,” ujarnya setelah mengunjungi kediaman Presiden ke-7 RI Joko Widodo di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia juga mengingatkan bahwa kritik terhadap Jokowi sebaiknya disampaikan dengan data yang jelas.
“Jangan berburuk sangka, saya saksi hidup sebagai pembantu Pak Jokowi selama sepuluh tahun,” katanya.
BACA JUGA: Bahlil Sebut Alasan Luhut Kembali Masuk Kabinet Karena Pemikirannya Masih Diperlukan
Sebagai orang yang telah bekerja bersama Jokowi selama satu dekade, Luhut menegaskan bahwa ia tidak melihat adanya pelanggaran konstitusi yang dilakukan oleh mantan Presiden RI tersebut.
Ia pun berharap masyarakat dapat memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk bekerja demi kesejahteraan rakyat.
“Saya harus katakan agak keras, karena menurut saya sudah terlalu banyak keluar koridor. Pengamat tanpa data jelas membuat keruh pemerintah. Kita beri kesempatan Pak Prabowo memimpin,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia mengajak masyarakat untuk bersatu dalam mendukung pemerintahan yang baru.
BACA JUGA: Luhut Sebut Prabowo Subianto akan Bentuk Kabinet 21 Okteber 2024, Sehari Setelah Pelantikannya
“Dulu Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mengkritik sana-sini, kan itu sudah jalan. Kita harus kompak, Presiden Prabowo mendengarkan masyarakat,” katanya.***