“Yang penting, presiden itu boleh loh kampanye. Presiden itu boleh loh memihak. Boleh. Tapi yang paling penting waktu kampanye tidak boleh menggunakan fasilitas negara. (Jadi) boleh (presiden kampanye),” tegasnya.
Meski begitu, Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin memilih untuk bersikap netral saat partnernya memilih untuk berpihak ke salah satu paslon.
“Saya sekarang memposisikan saya itu netral. Saya kira tidak ada masalah ya. Ini bukan perbedaan dengan Presiden. Memang Presiden sudah menyatakan seperti itu, dan saya memang tetap netral. Jangan dibilang saya berbeda dengan Presiden itu nanti,” ujar Maruf dikutip dari laman Wapres RI.
Lebih lanjut, Ma'ruf Amin juga menegaskan bahwa dirinya akan menerapkan asas Pemilu, salah satunya Rahasia.
BACA JUGA: Beredar Foto Beras Bulog Berstiker Prabowo-Gibran, Wapres Dorong Bawaslu Untuk Mengusut
Alasannya tidak mengatakan pilihannya itu sebab dirinya mengikuti pilihan hati dan personal, tidak berdasarkan kepentingan orang lain.
“Perkara nanti pilihan saya, saya akan tuangkan nanti saja pada waktu tanggal 14 Februari dan tidak boleh ada yang tahu. Dan saya bilang itu urusan rahasia saya. Itu urusan hati dan personal,” tandasnya.***