Masa Kecil yang Bahagia Turunkan Resiko Depresi dan Kecemasan Anak Remaja

Avatar
Ilustrasi anak-anak bermain dan bahagia. (Unsplash.com/ Robert Collins)
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Sebuah studi terbaru menunjukkan bahwa pengalaman masa kecil yang menggembirakan dapat mengurangi risiko mengalami depresi atau .

Peneliti dari Universitas Simon Fraser di Kanada menyelidiki lebih dari 8.800 siswa kelas 11 di British Columbia. Mereka diminta mengingat pengalaman positif dan negatif masa kecil serta menilai tingkat gejala depresi dan , kesejahteraan mental, dan kepuasan hidup.

banner 225x100

yang tidak memiliki pengalaman masa kanak-kanak yang merugikan (ACE) memiliki mental dan kesejahteraan yang jauh lebih baik dibandingkan mereka yang memiliki satu atau lebih ACE,” kata para peneliti dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Child Abuse and Neglect.

BACA JUGA: Kiat Jaga Kesehatan Mental yang Sangat Berpengaruh Bagi Kesehatan Jasmani

Hasilnya menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengalami empat atau lebih pengalaman negatif masa kecil berpotensi mengalami depresi empat kali lebih besar, tiga kali lebih besar, dan percobaan bunuh diri 30 kali lebih besar dibandingkan dengan mereka yang tidak mengalami pengalaman negatif tersebut.

“Ketika Anda melihat orang-orang yang telah mengalami empat atau lebih pengalaman buruk di masa kanak-kanak, dibandingkan dengan lebih sedikit atau sama sekali tidak mengalami pengalaman buruk—mereka berisiko lebih tinggi mengalami hampir semua dampak buruk ,” kata Samji.

Peneliti menyoroti bahwa kesengsaraan masa kecil berdampak buruk pada secara menyeluruh, termasuk risiko penyakit menular, penggunaan narkoba, , dan .

BACA JUGA: Menteri Pariwisata Terus Berupaya Menekan Harga Tiket Transportasi yang Mahal

“Saya memang ingin ke hulu dan memikirkan dukungan di tingkat individu, tapi juga dukungan struktural dan sistemik seperti apa yang bisa kita berikan lebih awal,” ucapnya.

Untuk menjaga kesehatan mental remaja, terutama setelah pandemi COVID-19, penting bagi semua pihak memberikan dukungan yang diperlukan kepada mereka dalam menghadapi krisis kehidupan.***

Leave a Reply