Pemerintahan Prabowo Hadapi Tantangan Domestik dan Global, Fokus pada Investasi dan Stabilitas Ekonomi

Avatar
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan (Presidential Communication Office/PCO) Philips Jusario Vermonte (kiri) dan Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri (kedua kiri). ANTARA/Fathur Rochman/am.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – , Philips Vermonte, mengungkapkan bahwa pemerintahan Presiden RI menghadapi berbagai tantangan, baik di tingkat maupun global.

Dalam pernyataannya di Kantor Komunikasi Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Philips menyoroti pentingnya peningkatan investasi serta respons terhadap dinamika sebagai prioritas utama pemerintah.

banner 225x100

“Mengenai tantangan, tentu saja setiap pemerintahan, setiap hari kita ada tantangan ‘kan, baik dari sisi maupun dari sisi internasional. Sisi ‘kan kita ingin pertumbuhan ekonomi yang tinggi, 8 persen,” ujarnya.

Philips menambahkan bahwa target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen memerlukan perbaikan di berbagai sektor.

BACA JUGA: Pemerintah Evaluasi Proyek Strategis Nasional, AHY: Prioritas dan Pendanaan Jadi Fokus

“Kendalanya ‘kan ada yang harus diperbaiki, meningkatkan competitiveness, efisiensi, dan lain-lain, serta membawa investasi dan seterusnya,” katanya.

Menurutnya, peningkatan daya saing nasional menjadi faktor kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan.

Selain tantangan di dalam negeri, Philips juga menyoroti faktor global yang dapat memengaruhi stabilitas ekonomi nasional, seperti konflik internasional yang masih berlangsung, termasuk perang di Timur Tengah dan , yang berdampak pada harga energi dan pangan dunia.

Selain itu, ketegangan antara Serikat dan turut menambah ketidakpastian ekonomi global.

BACA JUGA: Fraksi PSI: Kenaikkan Air Bersih PAM Jaya Langgar Ketentuan Pemerintah

Philips menegaskan bahwa Presiden telah menekankan pentingnya keseimbangan antara strategi domestik dan diplomasi global dalam menghadapi tantangan tersebut.

“Pemerintah juga berusaha memperbaiki kondisi-kondisi domestik di dalam negeri,” tuturnya.

Pemerintah, lanjutnya, akan terus meningkatkan efisiensi, memperbaiki iklim investasi, serta memperkuat hubungan dengan berbagai negara guna menjaga stabilitas ekonomi.***

Leave a Reply