NALARNESIA.COM – Perdana Menteri Irlandia Simon Harris menyatakan dukungan dan solidaritas negaranya kepada Pemerintah dan Rakyat Lebanon di tengah serangan Israel yang terus berlanjut.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan Harris dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati di Dublin pada Jumat, 25 Oktober 2024. Harris menyambut Mikati di Gedung Pemerintahan di Dublin, menandai kunjungan perdana seorang perdana menteri Lebanon ke Irlandia.
Menurut pernyataan dari kantor Harris, kedua pemimpin mengadakan diskusi substansial di mana Mikati memberikan penilaian mendalam mengenai situasi di lapangan dan tantangan yang dihadapi pemerintah Lebanon dalam menangani konsekuensi kemanusiaan dari konflik ini, termasuk kebutuhan mendesak bagi banyak orang yang terlantar.
Keduanya menyerukan gencatan senjata segera dan “implementasi penuh serta ketaatan terhadap Resolusi 1701 Dewan Keamanan PBB,” demikian bunyi pernyataan tersebut.
BACA JUGA: Kemenlu Iran Sebut Pihaknya Wajib Membela Diri atas Tindakan Zionis Israel
Dalam pertemuan itu, PM Harris menekankan pentingnya menjaga keselamatan penjaga perdamaian UNIFIL dan melindungi kemampuan mereka untuk menjalankan mandat.
Setelah pertemuan, Harris mencatat bahwa mereka membahas “eskalasi kekerasan yang sangat mengkhawatirkan” di Lebanon dan dampak negatifnya terhadap warga sipil.
Harris meyakinkan Mikati bahwa Rakyat Lebanon dapat mengandalkan dukungan dan solidaritas dari Irlandia. Ia juga mengingatkan bahwa Irlandia telah menjanjikan tambahan lima juta euro (setara dengan 5,3 juta dolar AS) dalam konferensi di Paris minggu ini untuk Lebanon.
Lebih lanjut, Harris menegaskan bahwa negaranya akan terus mendukung mereka yang paling membutuhkan di kawasan tersebut.
BACA JUGA: Badan Gizi Nasional dan BPOM Siap Pantau Program Makan Bergizi Gratis Milik Presiden Prabowo
“Penargetan penjaga perdamaian merupakan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional dan tidak dapat diterima. Israel dan Hizbullah memiliki kewajiban untuk memastikan keselamatan dan keamanan penjaga perdamaian,” tambahnya.
Pada Jumat pagi, Mikati juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di London, di mana pembicaraan berfokus pada upaya mencapai gencatan senjata di wilayah tersebut.
Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di Lebanon bulan lalu dengan alasan menargetkan Hizbullah. Serangan ini merupakan eskalasi dari perang lintas perbatasan yang telah berlangsung setahun antara Israel dan Hizbullah sejak kampanye genosida rezim Zionis di Jalur Gaza, Palestina.
Menurut otoritas kesehatan Lebanon, lebih dari 2.600 orang telah tewas dan lebih dari 12.200 terluka akibat serangan Israel sejak Oktober tahun lalu. Israel juga memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan melancarkan serangan darat ke Lebanon selatan.***