Prabowo Mengoreksi Istilah ‘Makan Siang Gratis’ dan ‘Presidential Club’ Karena Dinilai Kurang Tepat

Avatar
Calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto. (Nalarnesia.com/Muhamad Iqbal Fathurahman)
banner 468x60

NALARNESIA.COM Prabowo Subianto mengoreksi istilah “makan siang gratis” yang merupakan salah satu program unggulannya bersama wakil Gibran Rakabuming Raka. Menurut Prabowo, istilah tersebut kurang tepat dan ia menggantinya dengan “ untuk -.”

“Saya ingin sedikit koreksi ya. Setelah kita pelajari, ternyata istilah tepat itu adalah untuk -anak. Itu lengkapnya ya,” kata Prabowo dikutip dari YouTube TV One News, Kamis, 23 Mei 2024.

banner 225x100

“Karena kalau anak sekolah dasar umpamanya masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi. Ya kan? Jadi kalau dia makan siang, itu terlambat,” sambung dia.

Selain itu, Prabowo juga mengoreksi istilah “presidential club,” yang pertama kali diperkenalkan oleh juru bicaranya, Dahnil Anzar Simanjuntak.

BACA JUGA: Prabowo Menegeskan Modal Utama Pembangunan IKN Harus Berasal dari Dalam Negeri

Istilah ini mengacu pada rencana Prabowo untuk duduk bersama mantan presiden yang masih hidup. Namun, Prabowo tidak mengetahui asal mula istilah tersebut.

Prabowo mengoreksi istilah “makan siang gratis” karena dinilai kurang tepat. Istilah yang lebih sesuai adalah “ untuk anak-anak.”

Prabowo memiliki alasan khusus untuk mengganti istilah ini. Ia menyadari bahwa banyak anak sekolah yang mulai belajar sejak pagi dan pulang pada siang hari, sehingga jika makanan gratis baru diberikan siang hari, hal itu dianggap kurang efektif.

“Dan tidak dapat dipungkiri bahwa sebagian anak-anak kita mengalami kurang gizi. Hitungannya perkiraannya hampir seperempat, 25 persen anak-anak kita mengalami kurang gizi rata-rata. Ini sangat memprihatinkan,” ujar Prabowo.

BACA JUGA: PDIP Berharap Pemerintahan Prabowo Mampu Menjalankan Ajaran Soekarno

Meski demikian, Prabowo menekankan bahwa inti dari program ini adalah memberikan gratis kepada anak-anak di . Setelah melalui analisis yang panjang, program ini diyakini akan memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa.

Prabowo juga menyoroti pentingnya program ini untuk mengatasi masalah kekurangan gizi pada anak-anak Indonesia. Ia mengungkapkan bahwa saat ini ada 76 negara yang telah menerapkan program makan gratis bagi anak-anak, dan ada lima hingga enam negara lainnya yang sedang mempersiapkan program serupa.

“Jadi kalau kita nanti Oktober melaksanakan, kita mungkin bisa menjadi negara ketujuh di luar yang 76 tadi. Ini sangat sangat penting dengan memberi makan untuk anak-anak, mereka jelas akan lebih sehat, jelas akan meningkat kemampuan belajar mereka,” yakin Prabowo.***

Leave a Reply