NALARNESIA.COM – Tingkat kesuburan total (TFR) di Malaysia telah turun di bawah tingkat penggantian populasi, dari 2,1 anak per wanita pada tahun 2010 menjadi 1,6 pada tahun 2022, menurut seorang pejabat kepada parlemen.
Menteri Wanita, Keluarga, dan Pembangunan Masyarakat Malaysia, Nancy Shukri, menyebutkan dalam jawaban parlemen pada Kamis, 27 Juni 2024, bahwa penurunan ini disebabkan oleh usia menikah yang lebih lambat dan masalah infertilitas.
“TFR untuk semua kelompok etnis utama di Malaysia menunjukkan tren penurunan. Antara 2010 hingga 2022, TFR untuk etnis Melayu turun dari 2,6 anak menjadi 2,0 anak, Tionghoa (dari 1,5 anak menjadi 0,8 anak), dan India (dari 1,7 anak menjadi 1,1 anak),” katanya.
BACA JUGA: TNI AL Kerahkan Dua Kapal Perang Untuk Latihan Bersama di Sekitar Perairan Malaysia
Untuk mengatasi masalah infertilitas, Badan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional di bawah kementerian ini telah meluncurkan berbagai inisiatif.
“TFR untuk kelompok etnis Tionghoa dan India masing-masing berada di bawah replacement level sejak 2003 dan 2005,” imbuhnya.
Nancy juga menyatakan bahwa klinik kesehatan dan kebugaran pria telah didirikan untuk menangani meningkatnya kasus infertilitas pria. Klinik ini menyediakan tes kesehatan, konseling masalah seksual, saran gaya hidup sehat, dan pengobatan untuk meningkatkan kesuburan pria.
BACA JUGA: Ngangsu di Waduk, Pria Lenyap Dalam Pencarian Tim SAR Ngawi
“Inisiatif ini termasuk menawarkan layanan pengobatan kesuburan yang terjangkau untuk subfertilitas sejak 1979. Semua pasangan menikah berhak mendapatkan pengobatan, dan hingga 2023, tercatat lebih dari 6.000 kehamilan yang berhasil,” katanya.***