10.000 Bom dan Rudal Telah Dikirimkan Amerika kepada Israel Selama Konflik Gaza

Avatar
Ilustrasi - Seorang anak melihat kendaraan yang hancur setelah serangan udara Israel ke tenda pengungsi di Rafah, Jalur Gaza Selatan, pada 27 Mei 2024. (ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad)
banner 468x60

NALARNESIA.COM telah mengirim lebih dari 10.000 dan rudal kepada Israel sejak dimulainya operasi militer di Gaza pada bulan Oktober, menurut laporan Reuters yang mengutip dua pejabat .

Laporan tersebut menyebutkan bahwa pengiriman senjata ini termasuk setidaknya 14.000 MK-84, masing-masing seberat 2.000 pon (925 kg), dan 6.500 MK-82 seberat 500 pon (230 kg).

banner 225x100

Selain itu, pengiriman tersebut juga mencakup 3.000 rudal udara-ke-darat berpemandu presisi Hellfire, 1.000 bom penghancur bunker, serta 2.600 bom berdiameter kecil yang dijatuhkan dari udara.

BACA JUGA: Sekjen PBB Mengutuk Keras Serangan Israel di Kamp Pengungsi Rafah

Menurut laporan tersebut, belum melakukan perubahan signifikan yang membatasi dukungan militer kepada Israel.

Pentagon, markas besar Departemen Pertahanan , belum memberikan komentar kepada Sputnik mengenai masalah ini.

Pada hari Rabu, 26 Juni 2024, seorang mengatakan kepada bahwa pemerintah telah mengirim senjata ke Israel senilai 6,5 miliar (Rp106,27 triliun).

BACA JUGA: 200 Orang Tewas dalam Serangan Israel Terhadap Camp Pengungsian Warga Palestina di Rafah

Pemerintahan Biden hanya menahan satu pengiriman bom seberat 2.000 pon yang diminta oleh Israel.

AS dikabarkan sedang meninjau permintaan tersebut di tengah kekhawatiran bahwa Israel akan menggunakannya di area padat penduduk di Rafah.

Namun, laporan tersebut menyatakan bahwa AS diperkirakan akan segera mencabut penundaan pengiriman bom seberat 500 pon yang juga telah ditahan.

Israel diperkirakan akan memerlukan bom-bom tersebut jika terjadi konflik yang lebih dalam dengan Hizbullah di perbatasan utara dengan Lebanon.***

Leave a Reply