NALARNESIA.COM – Petugas berhasil menangkap lima anggota polisi yang diduga terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif berbahaya lainnya (narkoba) di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Sabtu, 20 April 2024. Pihak Kepolisian belum dapat memberikan informasi rinci mengenai identitas kelima oknum polisi tersebut maupun dari satuan mana mereka berasal. Kasus ini saat ini sedang ditangani oleh Polda Metro Jaya.
“Benar, lima (anggota kepolisian),” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi saat dikonfirmasi di Jakarta, Minggu, 21 April 2024.
Ade Ary menekankan bahwa penanganan kasus ini merupakan komitmen dari Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Karyoto, dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah tersebut. Sebagai mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan, Ade Ary menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan proses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku terhadap kelima oknum polisi yang terlibat dalam kasus tersebut.
BACA JUGA: Saipul Jamil Ditangkap Dekat Halte TransJakarta Jelambar, Hasil Tes Urine Negatif Narkoba
Kasus penyalahgunaan narkoba oleh oknum polisi merupakan hal yang serius karena menyangkut integritas dan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian. Penangkapan kelima oknum polisi ini juga menunjukkan bahwa pihak kepolisian tidak pandang bulu dalam memberantas peredaran narkoba, termasuk jika pelakunya adalah anggota dari internal kepolisian sendiri.
Langkah penanganan yang diambil oleh Polda Metro Jaya menunjukkan komitmen yang kuat dalam menindak tegas kasus-kasus narkoba di wilayah hukumnya. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dan kepolisian dalam memberantas peredaran narkoba yang menjadi ancaman serius bagi masyarakat.
“Ini merupakan komitmen Kapolda Metro Jaya agar kami terus mengungkap dan memproses segala bentuk penyalahgunaan narkoba, ” katanya.
BACA JUGA: Polda Sulteng Amankan 2 Orang Pelaku Penipuan Masuk Polisi, Korban Rugi Ratusan Juta
Keterlibatan oknum polisi dalam kasus narkoba juga mengingatkan pentingnya pengawasan internal dan penegakan disiplin di lingkungan kepolisian untuk mencegah terjadinya pelanggaran serius seperti ini. Kasus-kasus seperti ini juga menjadi pelajaran bagi institusi kepolisian untuk terus meningkatkan pemantauan dan evaluasi terhadap kinerja anggotanya.
Sanksi hukum yang diberikan kepada oknum polisi yang terlibat dalam kasus narkoba juga diharapkan dapat menjadi efek jera bagi anggota kepolisian lainnya dan memberikan pesan bahwa pelanggaran serius seperti ini tidak akan ditoleransi.
Proses hukum yang transparan dan akuntabel dalam kasus ini juga penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum. Keterbukaan informasi dan proses yang adil dalam penanganan kasus narkoba oleh oknum polisi akan memberikan keyakinan kepada masyarakat bahwa penegakan hukum dilakukan secara profesional dan objektif.***