NALARNESIA.COM – Aksi demonstrasi yang diikuti sekitar 300 orang sebabkan kemacetan di Jalan M.H. Thamrin di depan kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI pada hari Senin, 19 Februari 2024. Pada pukul 15.35 WIB, kemacetan masih terlihat dari gerai minuman hingga depan Kantor Bawaslu RI.
Peserta demonstrasi terlihat duduk di sepanjang trotoar, beberapa berdiri di depan kantor Bawaslu RI, dan sebagian lainnya berada di dalam dua mobil komando yang bertuliskan ‘Suara Rakyat'. Petugas polisi terlihat membentuk pagar betis untuk memisahkan lalu lintas dengan massa, sementara petugas lainnya mengatur arus kendaraan dan mobilitas warga yang sedang melintas.
Pada spanduk yang dibawa oleh massa aksi, tertulis ‘Mendukung KPU-Bawaslu menjalankan tugas dengan independen dan profesional'.
“Kita mengawal jalannya proses demokrasi. Kita juga mendukung KPU-Bawaslu untuk menjalankan proses pemilihan. Kita juga berterimakasih kepada TNI-Polri yang sudah mengawal aksi kita kali ini,” kata seorang orator dari atas mobil komando, Senin.
BACA JUGA: Petugas TPS yang Meninggal di Kramat Jati Ternyata Punya Riwayat Penyakit Ini
Diketahui aksi tersebut terjadi bersamaan dengan aksi yang dilakukan Forum Komunikasi Antar Relawan Ganjar-Mahfud di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin.
“Sebanyak 1.978 personel disiapkan untuk melayani dan mengamankan apabila ada aksi,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro saat dihubungi di Jakarta, Senin. Forum Komunikasi Antar Relawan Ganjar-Mahfud telah mengeluarkan ‘Petisi Brawijaya' di Jalan Brawijaya VIII, Jakarta Selatan (Jaksel). Usai mengeluarkan petisi itu, mereka mengatakan akan melakukan demo di Patung Kuda hingga Bawaslu, Jakarta Pusat (Jakpus), hari ini.
Tak hanya menggelar aksi demonstrasi bertajuk “Gerakan Keadilan Rakyat, Tolak Pemilu 2024”, massa juga akan melakukan long march ke gedung Bawaslu. Jumlah massa aksi diperkirakan sebanyak 200 hingga 300 orang.
BACA JUGA: Petugas Pamsung TPS Kramat Jati Meninggal Dunia
Terkait aksi tersebut, Susatyo mengatakan pihaknya belum melakukan rekayasa lalu lintas terkait demo tersebut. Kebijakan lalu lintas bersifat situasional.
Susatyo juga mengimbau agar massa yang mengikuti aksi tersebut dapat tertib dan damai hingga aksi berakhir. Selain itu, ia juga mengimbau kepada para pengendara agar berhati-hati saat melintas di sekitar wilayah aksi.***