NALARNESIA.COM – Kecelakaan lalu lintas yang terjadi di Desa Palasari, Kecamatan Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat, dimana bus pariwisata Trans Putra Fajar nomor polisi AD-7524-OG diduga mengalami masalah pada rem dan terguling di jalan turunan Ciater. Bus tersebut membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana asal Depok.
“Semoga keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan, dan seluruh korban yang sedang mendapat perawatan segera disembuhkan seperti sedia kala,” ungkapnya di Jakarta, Minggu, 12 Mei 2024.
Sebanyak 11 orang tewas dalam kecelakaan tersebut, termasuk 10 penumpang bus dan 1 pengendara sepeda motor. Seluruh korban telah dievakuasi dan mendapat perawatan di RSUD Subang dan RS Hamori, serta menerima santunan dari Jasa Raharja sebesar Rp 50 juta per korban yang diserahkan kepada keluarga korban.
“Tentunya kami terus mengimbau kepada seluruh pengguna jalan raya, khususnya para awak angkutan umum agar senantiasa berhati-hati dan mematuhi peraturan lalu lintas,” ujarnya dalam siaran pers.
BACA JUGA: Sebanyak 32 Orang Korban Luka Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana Dilarikan ke Beberapa RS di Depok
Ada juga 36 orang yang luka-luka, termasuk 35 penumpang bus dan 1 pengendara sepeda motor, yang mendapatkan jaminan biaya perawatan hingga maksimal Rp 20 juta yang dibayarkan kepada rumah sakit yang merawat mereka.
Dewi Aryani Suzana, Direktur Operasional Jasa Raharja, menyatakan duka cita dan prihatin atas kecelakaan tersebut, sambil menegaskan bahwa santunan yang diberikan adalah bagian dari perlindungan dasar yang diberikan negara kepada masyarakat yang mengalami kecelakaan.
Santunan tersebut berasal dari dana Iuran Wajib dan Sumbangan Wajib, serta dia mengingatkan perusahaan angkutan umum untuk memastikan kondisi armada sebelum digunakan.
Setelah mendapat laporan kecelakaan, Jasa Raharja bekerja sama dengan Kepolisian Resor Subang dan pihak terkait untuk memastikan korban menerima santunan dengan cepat.
BACA JUGA: Kecelakaan Bus di Ciater Subang, 4 Orang Meninggal Dunia
Dewi juga menekankan bahwa Jasa Raharja bekerja sama dengan kepolisian dalam memantau data kecelakaan secara online untuk mendapatkan informasi yang lebih cepat.
“Kami juga telah bekerja sama dengan seluruh fasilitas kesehatan atau rumah sakit di bawah naungan Kemenkes sehingga pelayanan lebih cepat diberikan,” tuturnya. ***