Jokowi Perintahkan Menterinya Agar Menjaga Stabilitas Negara Dengan Tidak Membuat Kebijakan ‘Ekstrem’

Avatar
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin (kanan) memimpin sidang kabinet paripurna terakhir di Istana Garuda, Ibu Kota Nusantara (IKN), Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Jumat (13/09/2024). Dalam sidang kabinet terakhir dari Kabinet Indonesia Maju itu Presiden Joko Widodo menyampaikan terima kasih atas dedikasi anggota kabinet, Panglima TNI dan Kapolri dalam melaksanakan program dan visi presiden dan wapres serta mengingatkan untuk menuntaskan program kerja utama yang sudah dimulai baik berkaitan dengan serapan, administrasi pertanggung jawaban, dan kendala yang belum terselesaikan. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/tom/pri.
banner 468x60

NALARNESIA.COM – Presiden Joko Widodo () menginstruksikan para menteri dan kepala lembaga untuk menjaga stabilitas negara guna memastikan tidak ada gejolak hingga terbentuknya pemerintahan baru.

Dalam pernyataan pembukaannya, Presiden menekankan pentingnya menjaga stabilitas ekonomi agar pembangunan dapat terus berlangsung hingga pemerintahan berikutnya terbentuk.

banner 225x100

“Menjaga situasi yang kondusif. Kita butuh stabilitas untuk tetap tumbuh, kita butuh untuk melakukan pembangunan, sehingga pastikan jangan sampai ada riak-riak gejolak sampai pemerintahan berikutnya terbentuk,” kata Presiden saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna kedua, sekaligus terakhir kalinya bersama para menteri Kabinet Indonesia Maju di Istana Garuda IKN, Kalimantan Timur, Jumat, 13 September 2024.

BACA JUGA: Rencana Prabowo: Ajak Sebagian Menteri Kabinet Jokowi Gabung Kabinetnya

Presiden meminta agar daya beli masyarakat, tingkat inflasi, serta pertumbuhan ekonomi tetap terjaga. Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya menjaga keamanan dan ketertiban, serta menghindari kebijakan ekstrem yang bisa merugikan masyarakat.

“Jangan membuat kebijakan-kebijakan yang ekstrem, terutama yang berkaitan dalam hajat orang banyak, yang berpotensi merugikan masyarakat luas, yang berpotensi menimbulkan gejolak,” kata Presiden Jokowi.

Sidang Kabinet Paripurna ini merupakan yang kedua selama Presiden berkantor di Ibu Kota Negara (IKN), berlangsung hingga sehari sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 19 Oktober 2024.

BACA JUGA: Pihak Istana Klarifikasi Salah Satu Wawancara Doorstop Jokowi yang Disebut Settingan

Beberapa menteri yang hadir dalam Sidang Kabinet Paripurna tersebut antara lain sekaligus Presiden Terpilih , Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Azwar Anas, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Menperin Agus Gumiwang, dan Menko Marinves Luhut Panjaitan.

Hadir pula Menko PMK Muhadjir Effendy, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Mensesneg Pratikno, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Tito Karnavian, Retno Marsudi, Menkeu Sri Mulyani, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, serta Mendikbud Ristek Nadiem Makarim.

Selain itu, Menko Perekonomian , Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Mensos Saifullah Yusuf, Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziah, Budi Arie Setiadi, Menteri Desa dan PDTT Abdul Halim, Menteri PPN Suharso Monoarfa, Menkumham Supratman Andi Atgas, serta Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono turut hadir dalam sidang tersebut.***

Leave a Reply