NALARNESIA.COM – Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayor Jenderal TNI Hariyanto, menyatakan bahwa prajurit TNI yang bertugas bersama Pasukan Perdamaian PBB di Lebanon (UNIFIL) siap membantu evakuasi warga negara Indonesia (WNI) di Lebanon jika diperlukan.
“Untuk evakuasi pengungsi yang berada di dekat perbatasan Israel harus seizin Force Commander UNIFIL, sedangkan untuk penarikan personel TNI sampai saat ini menunggu keputusan Force Commander UNIFIL,” kata Kapuspen.
Dalam pernyataannya di Jakarta pada hari Kamis, Hariyanto menjelaskan bahwa TNI telah menyiapkan rencana kontingensi untuk situasi darurat, termasuk evakuasi. Namun, rencana ini harus mendapat persetujuan dari pimpinan UNIFIL, yaitu Force Commander Letnan Jenderal Aroldo Azàro dari Spanyol.
BACA JUGA: PBB Khawatir Serangan Israel Tingkatkan Konflik di Lebanon
Pada hari yang sama, perwakilan dari Markas Besar TNI dan Kementerian Luar Negeri RI mengadakan rapat teknis untuk membahas situasi terkini di Lebanon serta rencana evakuasi WNI.
Menurut Direktur Pelindungan WNI Kemenlu RI, Judha Nugraha, prajurit TNI yang bertugas di UNIFIL akan dikerahkan jika konflik antara Lebanon dan Israel semakin memburuk. Saat ini, terdapat 155 WNI di Lebanon, kebanyakan adalah mahasiswa dan mereka yang menikah dengan warga setempat.
Ketegangan antara Israel dan Lebanon meningkat sejak serangan Israel terhadap Palestina pada 7 Oktober 2023. Konflik ini meluas ke perbatasan Israel-Lebanon, termasuk Blue Line, dengan militer Israel (IDF) menyerang Lebanon, mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan warga sipil terluka serta mengungsi.
BACA JUGA: Turki Mendesak Israel untuk Hentikan Serangannya Terhadap Palestina Termasuk Lebanon
KBRI Beirut telah menetapkan status Siaga 1 bagi WNI di Lebanon, dan Kemenlu RI telah mengeluarkan travel advisory untuk menunda perjalanan ke Lebanon dan Israel. Sejak Agustus 2024, 25 WNI telah dipulangkan ke Indonesia.
Selain WNI, ada lebih dari 1.000 prajurit TNI yang bertugas dalam UNIFIL di Lebanon, termasuk di berbagai satuan seperti Maritime Task Force (MTF) dan Satgas Batalyon Mekanis TNI (INDOBATT). Sebagian besar prajurit TNI beroperasi di darat, sementara Satgas MTF bertugas di laut. Kontingen Garuda TNI di Lebanon juga telah melakukan latihan darurat, termasuk simulasi evakuasi melalui jalur laut.***