NALARNESIA.COM – Kepala Pusat Penerangan Markas Besar TNI, Brigjen TNI Kristomei Sianturi, mengungkapkan bahwa TNI tengah menjajaki peluang kerja sama di bidang pertahanan siber dengan Pasukan Bela Diri Jepang atau Japan Self Defense Force (JSDF).
Pernyataan ini disampaikan Kristomei usai pertemuan antara Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dengan Jenderal Yoshida Yoshihide, Kepala Staf Gabungan JSDF, yang berlangsung di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Jumat.
Salah satu bentuk kolaborasi yang direncanakan adalah pertukaran personel dan teknologi, dengan tujuan untuk mempelajari strategi pertahanan siber yang diterapkan oleh Jepang.
“Tidak hanya Jepang, tapi kita juga belajar dari negara-negara lain. Sehingga kita ada perbandingan, ada evaluasi agar kita bisa menghasilkan suatu institusi yang memang kapabilitasnya memperkuat pertahanan siber,” kata Kristomei.
BACA JUGA: TNI AD Tempatkan 1.728 Prajurit Baru di Satuan BTP, Wujudkan Visi Pembangunan Kerakyatan Prabowo
Ia menambahkan bahwa penguatan sektor pertahanan siber menjadi fokus utama TNI saat ini, terutama sebagai respons atas meningkatnya ancaman serangan digital dari luar negeri.
Jepang dipilih sebagai salah satu mitra karena dianggap memiliki sistem keamanan siber yang maju.
Lebih jauh, Kristomei menilai kerja sama ini tidak hanya berdampak pada peningkatan kapabilitas siber TNI, tetapi juga bisa mempererat hubungan militer antara Indonesia dan Jepang.
Ia berharap hubungan bilateral di bidang pertahanan semakin solid melalui berbagai kegiatan bersama.
BACA JUGA: Tragis! Jasad Perempuan di Kontrakan Tangerang Ternyata Dibunuh Oknum Anggota TNI AD
Sebelumnya, isu kerja sama siber sudah sempat mengemuka dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin dan Menteri Pertahanan Jepang Nakatani Gen pada awal Januari 2025 di Jakarta.
“Siber prinsipnya disampaikan tadi oleh dua delegasi adalah tantangan global bersama,” ujar Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas, Kepala Biro Informasi dan Pengolahan Data Setjen Kementerian Pertahanan, dalam jumpa pers usai pertemuan tersebut.
Meski begitu, Frega belum merinci bentuk kerja sama konkret yang akan dijalankan.***