NALARNESIA.COM – Gerakan Hamas menyatakan menerima rancangan kesepakatan gencatan senjata terbaru dengan Israel dan menyatakan kesiapan untuk kembali melanjutkan negosiasi.
Menurut laporan media Israel Ynet, Hamas memberikan respons positif kepada Qatar terkait proposal gencatan senjata selama 60 hari, termasuk pembebasan 10 sandera hidup dan penyerahan 18 jenazah sandera.
Dalam pernyataan yang disampaikan pada Kamis, 3 Juli 2025 malam, Hamas menyebutkan bahwa mereka telah menyelesaikan konsultasi internal serta berdiskusi dengan kelompok Palestina lain terkait proposal terbaru dari para mediator. Hamas menegaskan bahwa mereka telah “menyampaikan respons positif tersebut terhadap mediator.”
BACA JUGA: Israel Tolak Tawaran Hamas Soal Gencatan Senjata Lima Tahun dan Pertukaran Sandera Sekaligus
Seorang pejabat Israel dilaporkan telah menerima tanggapan Hamas melalui pihak mediator dan saat ini tengah meninjau rencana tersebut. Hamas juga menegaskan kesiapannya untuk segera memulai kembali proses negosiasi guna membahas mekanisme pelaksanaan kesepakatan.
Sebelumnya, pada Rabu, 2 Juli 2025 Hamas mengumumkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan usulan mediator dalam rangka menghentikan serangan Israel ke Jalur Gaza.
Diharapkan gencatan senjata baru ini dapat mengakhiri agresi yang kembali terjadi sejak 18 Maret, setelah kesepakatan sebelumnya berakhir.
Pihak Israel menyebut serangan kembali dilakukan karena Hamas menolak proposal perpanjangan gencatan senjata yang diajukan Amerika Serikat.
BACA JUGA: Serangan Israel Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas, Perang Gaza Berpotensi Menyebar ke Beirut
Pada 30 Juni, Menteri Luar Negeri Mesir Badel Abdelatty menyatakan pihaknya bersama mediator lainnya tengah mendorong tercapainya gencatan senjata selama 60 hari serta pembebasan sandera.
Sementara itu, Presiden AS Donald Trump pada 1 Juli mengklaim bahwa Israel telah menyetujui persyaratan untuk kesepakatan tersebut.***